Sabtu 03 Nov 2012 20:15 WIB

Atikah binti Zaid, Istri Para Syahid (1)

Rep: Nashih Nashrullah/ Red: Chairul Akhmad
Ilustrasi
Foto: theflowerexpert.com
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, “Aku bersumpah tak akan kubiarkan terlepas mata dan terkelupas kulitku untuk mengenangmu.”

Bait syair di atas, begitu romantis. Digubah oleh perempuan cantik nan rupawan. Ia terlahir dari keluarga berada.

Puisi itu dirangkai untuk mengenang sang suami yang tewas saat Perang Thaif. Sosok perempuan tersebut adalah Atikah binti Zaid bin Amar bin Nufail yang berasal dari kabilah Makhzum, suku Quraisy.

Kecantikan wajahnya, lengkap sudah dengan akhlak dan pekerti mulia yang ia miliki. Atikah banyak terinspirasi oleh sang ayah, Zaid.

Atikah, merupakan figur yang pandai menyusun syair. Ia dikarunia kefasihan, kelembutan perasaan, ketajaman hati, dan kesucian jiwa. Rangkaian kata dan kalimat yang ia susun, mampu menggetarkan jiwa dan mengobarkan semangat juang umat Islam.

Modal kebersihan hati dan keluhuran jiwa yang membuatnya mudah menerima hidayah Islam. Ia dengan mudah menyatakan baiat kepada Rasulullah SAW. Ini ditunjukkan dengan responsnya yang sigap saat perintah hijrah ke Madinah turun. Ia pun ikut berhijrah.

Terkait derajat dan kemuliaan Atikah, Ali bin Abi Thalib pernah mengatakan, “Siapakah yang menyukai mati syahid di masa mendatang, hendaklah dia menikah dengan Atikah”.

Pernyataan menantu Rasulullah tersebut, bukan tanpa alasan. Atikah, menikah dengan empat sahabat pilihan dan kesemuanya wafat dalam kondisi syahid.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement