REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Perang sipil Suriah terus memanas memasuki bulan ke-20 sejak meletus Maret 2011 lalu. Setelah bom meledak di Damaskus Ahad kemarin, bom kembali meledak di Provinsi Hama, Senin (5/11).
Sebanyak 50 tentara rezim Bashar Al-Assad tewas akibat bom bunuh diri tersebut. Badan Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia melaporkan, 50 korban tewas merupakan pasukan keamanan suriah dan pasukan bersenjata pendukung rezim Assad.
Kelompok Front Nusra yang diilhami dari Alqaidah diduga dalang bom bunuh diri tersebut. "Sebuah pesawat tempur dari Front Nusra meledakkan diri di daerah pedesaan Hama. Sedikitnya 50 tewas," kata Rami Abdelrahman, kepala observatorium.
Sehari sebelumnya di Kota Damaskus, sebuah bom 50 kilogram diledakkan oleh pihak oposisi. Bom meledak di dekat sebuah hotel yang dijaga ketat tentara dan keamanan Damaskus.
Media pemerintah Suriah menganggap bom tersebut sebagai serangan "teroris", istilah untuk kelompok oposisi yang melawan Assad.
Ledakan bom diduga berasal dari kelompok oposisi Brigade Ahfad Ar-Rosul, sebuah unit militan Islam yang terus menyerang militer dan intelejen Suriah selama dua bulan terakhir.
Selain Ahfad Ar-Rosu, kelompok Sunni juga seringkali melancarkan serangkaian bom dengan menargetkan gedung pemerintahan dan militer di Damaskus.
Konflik Suriah telah berlangsung hampir sekitar 20 bulan. Dipicu demonstrasi damai, konflik menjadi perang sipil mematikan. Tercatat 36 ribu jiwa telah tewas akibat konflik tersebut.