Senin 05 Nov 2012 21:53 WIB

Bom Bunuh Diri Oposisi Guncang Suriah, 50 Tewas

Rep: Afriza Hanifa/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Warga berkerumun di depan bangunan yang hancur diserang bom di kawasan Jaramana, Damaskus, Suriah, Senin (29/10).
Foto: AP Photo/SANA
Warga berkerumun di depan bangunan yang hancur diserang bom di kawasan Jaramana, Damaskus, Suriah, Senin (29/10).

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Perang sipil Suriah terus memanas memasuki bulan ke-20 sejak meletus Maret 2011 lalu. Setelah bom meledak di Damaskus Ahad kemarin, bom kembali meledak di Provinsi Hama, Senin (5/11).

Sebanyak 50 tentara rezim Bashar Al-Assad tewas akibat bom bunuh diri tersebut. Badan Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia melaporkan, 50 korban tewas merupakan pasukan keamanan suriah dan pasukan bersenjata pendukung rezim Assad.

Kelompok Front Nusra yang diilhami dari Alqaidah diduga dalang bom bunuh diri tersebut. "Sebuah pesawat tempur dari Front Nusra meledakkan diri di daerah pedesaan Hama. Sedikitnya 50 tewas," kata Rami Abdelrahman, kepala observatorium.

Sehari sebelumnya di Kota Damaskus, sebuah bom 50 kilogram diledakkan oleh pihak oposisi. Bom meledak di dekat sebuah hotel yang dijaga ketat tentara dan keamanan Damaskus.

Media pemerintah Suriah menganggap bom tersebut sebagai serangan "teroris", istilah untuk kelompok oposisi yang melawan Assad.

Ledakan bom diduga berasal dari kelompok oposisi Brigade Ahfad Ar-Rosul, sebuah unit militan Islam yang terus menyerang militer dan intelejen Suriah selama dua bulan terakhir.

Selain Ahfad Ar-Rosu, kelompok Sunni juga seringkali melancarkan serangkaian bom dengan menargetkan gedung pemerintahan dan militer di Damaskus.

Konflik Suriah telah berlangsung hampir sekitar 20 bulan. Dipicu demonstrasi damai, konflik menjadi perang sipil mematikan. Tercatat 36 ribu jiwa telah tewas akibat konflik tersebut.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement