REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saleh Mukadar menyatakan mengundurkan diri dari anggota Joint Committee (JC). Rapat JC yang selalu berakhir 'deadlock' menjadi alasan dirinya meninggalkan Komite Bersama PSSI-KPSI tersebut.
"Pernyataan mundur saya memang baru disampaikan sebatas lisan. Tapi saya memastikan akan mundur dari JC. Hal ini juga sudah saya sampaikan kepada Ketua Umum PSSI (Djohar Arifin)," kata Saleh kepada wartawan di Kantor PSSI, Senayan, Jakarta, Selasa (6/11).
Saleh mengaku sudah lama ingin melepaskan jabatan sebagai anggota JC, bahkan lebih dulu sebelum Todung Mulya Lubis menyatakan mundur sebagai Ketua JC. Niat Saleh akhirnya semakin bulat ketika JC tidak juga bisa membuat kesepakatan saat membahas harmonisasi timnas pada Senin (22/10).
"Rapat terakhir Komite Bersama saat membahas timnas menjadi rapat terakhir saya di JC, dan tiga hari setelah itu saya juga sudah menyampaikan keinginan untuk mundur," ungkapnya.
Saleh mengungkapkan, rapat terakhir itu sudah membuktikan JC memang tidak akan bisa bekerja maksimal. Apalagi, dikatakan Saleh, anggota JC dari KPSI tidak ada itikad baik untuk menyelesaikan masalah.
Pada rapat terakhir, JC membahas permasalahan harmonisasi timnas. Sayangnya, rapat ini tidak mampu menghasilkan keputusan setelah kedua pihak saling berbeda pendapat.
KPSI bersikeras untuk memasukkan Alfred Riedl sebagai pelatih kepala dan Nil Maizar sebagai asisten, sementara JC PSSI hanya bisa menyertakan Riedl sebagai penasehat pelatih.