Rabu 07 Nov 2012 17:47 WIB

Semarak Dakwah Islam di Hawaii (3)

Rep: Fitria Andayani/ Red: Chairul Akhmad
Kanttor Muslim Association of Hawaii (MAH).
Foto: geolocation.ws
Kanttor Muslim Association of Hawaii (MAH).

Mualaf meningkat

Presiden MAH Hakim Ouansafi menyatakan, mualaf di Hawaii bertambah paling sedikit tiga orang per bulan.

Bahkan, dalam dua bulan setelah peristiwa 9/11, sebanyak 23 orang non-Muslim menyatakan diri berislam.

Kebanyakan mualaf adalah keturanan Afro-Amerika yang tinggal di Honolulu. Mereka mengaku, sebelumnya tidak menganut agama apa pun.

Beberapa di antaranya menemukan Allah saat mereka berada di dalam tahanan atau sedang berjuang melawan ketergantungan terhadap obat-obatan dan alkohol.

Sedangkan, di wilayah West Coast lain lagi. Beberapa orang mualaf adalah anggota militer yang sebelumnya beragama Kristen.

Bila dilihat dari segi jenis kelamin, perempuan lebih banyak yang menjadi mualaf daripada pria. “Perbandinganya 1 : 4,” ujar Ouansafi. Menurut dia, perempuan memang lebih religius dibandingkan laki-laki.

Perempuan lebih mudah tergerak hatinya kepada agama daripada laki-laki karena mereka bersentuhan erat dengan proses kehidupan. “Mereka melahirkan dan memiliki anak,” katanya. Selain itu, Islam juga sangat melindungi dan menghormati hak perempuan.

Para mualaf itu umumnya mengaku, memilih Islam karena ini adalah agama yang rasional. Islam hanya mengenal satu Tuhan. Proses masuk Islam pun sangat mudah. Tidak ada seremoni pengislaman yang rumit dan mengandung unsur pemaksaan.

“Calon mualaf hanya diwawancarai mengenai pengetahuan dan alasan mereka berislam. Apakah mereka berislam dengan sukarela atau paksaan,” katanya. Lalu, mereka (calon mualaf) mengucapkan dua kalimat syahadat.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement