Kamis 08 Nov 2012 06:17 WIB

Obama Buka Peluang Negosiasi dengan Iran

Rep: Erdy Nasrul/ Red: Fernan Rahadi
Presiden Barack Obama didampingi keluarganya melambaikan tangan kepada para pendukungnya usai berpidato di Chicago, Rabu (7/11).   (AP/Charles Rex Arbogast)
Presiden Barack Obama didampingi keluarganya melambaikan tangan kepada para pendukungnya usai berpidato di Chicago, Rabu (7/11). (AP/Charles Rex Arbogast)

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI  --  Terpilihnya Barrack Obama sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) kedua kalinya dapat membuka peluang adanya negosiasi antara negeri Paman Sam dengan Iran. Hal itu terkait program nuklir yang dikembangkan negara yang dipimpin Mahmoud Ahmadinejad tersebut.

Rencana itu mendapat kecaman keras dari AS. Apalagi sekutunya, Israel, yang jelas jarak daratnya tidak berjauhan dengan Iran, sempat mendorong aksi militer melawan Iran.

"Obama menyiapkan dasar yang sangat hati-hati terkait isu nuklir Iran," ungkap seorang ahli tentang Iran yang juga mantan Pejabat Keamanan Nasional Amerika, Gary Sick, Kamis (8/11).

Terpilihnya Obama memang memunculkan peluang adanya pendekatan diplomatis terhadap Iran. Sebelumnya seorang pejabat Iran, Sadeq Kharrazi, mengungkapkan harapannya agar Obama terpilih lagi. Ia berharap dengan terpilihnya Obama ketegangan Barat dengan Islam bisa berkurang

Sebulan lalu, Gedung Putih menyatakan pilihan pembicaraan bilateral dengan Iran meskipun Amerika tidak memiliki hubungan diplomatis dengan negara itu. Barat dan Israel selama ini memang gencar mengecam Iran terkait pengembangan program nuklir yang dikembangkan negara tetangga Irak itu.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement