Kamis 08 Nov 2012 14:16 WIB

Fokus Membina Mualaf (1)

Rep: Susie Evidia/ Red: Chairul Akhmad
Hj Irena Handono.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Hj Irena Handono.

REPUBLIKA.CO.ID, Pada 2003 Irena Center berdiri.

Semua bermula dari pengalaman pribadi, Irena Handono, mantan biarawati yang berkisah tentang sulitnya memperoleh binaan, seusai menyatakan Muslimah.

Lembaga itu ialah pusat kajian dan pembinaan pembentengan akidah. Para peserta datang, tak hanya dari domestik, tetapi juga mancanegara.

Ada Australia, Denmark, hingga Selandia Baru. “Tanpa pembinaan, sulit mereka mengenal Islam,” kata Irena.

Ada juga mualaf yang bingung, setelah masuk Islam bergabung ke majelis taklim mana? Adakah majelis taklim yang mau menerima mualaf?

Ketika Lebaran mereka mau ke mana, karena diusir keluarganya. Ibaratnya, berbagai persoalan yang dihadapi mualaf, jawabannya bisa didapat di Irena Center.

Banyak kegiatan digelar. Mulai dari mereka yang baru tertarik Islam, berdiskusi, konsultasi, hingga yang mantap mengucapkan syahadat.

Setelah masuk Islam baru dilakukan pembinaan. Pembinaan berkaitan dengan akidah, fikih, mengaji Alquran, serta membangun komunitas baru sesama mualaf.

Sebagai pusat mualaf, Irena Center berbeda dengan asrama atau pondok pesantren. Mualaf datang sesuai keperluannya, tapi tidak menginap. Kecuali ada pelatihan khusus yang memang mengharuskan para mualaf menginap.

“Seperti menjelang Ramadhan, para mualaf aktif mengikuti kegiatan di lembaga ini,” papar Irena yang sudah mengislamkan lebih dari 500 mualaf.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement