REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI--Iran mempertimbangkan membuka negosiasi dengan Amerika Serikat setelah hubungan buruk keduanya lebih dari tiga dekade. Pembahasan program nuklir negara termasuk alam upaya negosiasi tersebut menyusul kemenangan Barack Obama dalam pemilu dan menjabat kembali Presiden AS.
Isyarat perbaikan hubungan dua negara tersebut pun menyulut ancaman bagi Israel.
Sekretaris Dewan Hak Asasi Manusia Iran, Mohammad Javad Larijani mengatakan, Iran akan membuka negoasisasi dengan AS meski kondisinya bagai neraka sekalipun. Iran pun meminta perundingan dapat didasari sikap saling menghormati.
"Bagaimanapun setiap perundingan harus didasarkan pada sikap saling menghormati dan sikap adil. Negosiasi dengan AS akibat tekanan tak akan dapat kami terima," ujar Larijani dilansir Al-Arabiya.
Larijani yang juga penasihat Pemimpin Tinggi Iran mengatakan, negosiasi dengan Barat harus melayani kepentingan Iran.
Selain itu, Pimpinan Tinggi Negara, Ayatullah Sayid Ali Khamenei pun yang berhak memutuskan masalah tersebut.