REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Kementerian Luar Negeri Rusia menyerukan penjagaan pengungsi Palestina agar tidak terlibat dalam krisis di Suriah dan menekankan perlunya untuk menahan diri.
"Kami mendesak pihak Suriah untuk melakukan segala upaya yang mungkin untuk mencegah pengungsi Palestina terseret ke dalam konfrontasi dalam rangka krisis internal di Suriah, dan untuk menjaga tempat-tempat pemukiman kolektif mereka berubah menjadi situs operasi tempur," kata pernyataan departemen media pada Kementerian Luar Negeri, Jumat.
Pernyataan itu terkait bentrokan yang terjadi di kamp-kamp pengungsi Palestina di Suriah.
Sebelumnya Pemerintah Suriah juga menolak setiap upaya untuk menyeret pengungsi Palestina di Suriah ke dalam krisis saat ini di negeri itu.
Pernyataan kementerian tersebut dikeluarkan di tengah laporan bentrokan yang terjadi yang melibatkan pengungsi Palestina dan gerilyawan bersenjata di kamp pengungsi Palestina di Ibu Kota Suriah, Damaskus.
Di dalam pernyataan itu, Kementerian tersebut mengklaim "kelompok bersenjata" selama beberapa hari belakangan telah meningkatkan aksi mereka terhadap kamp Palestina di Damaskus dan Provinsi Daraa di bagian selatan negeri tersebut. Ditambahkannya, serangan itu telah merenggut jiwa banya warga sipil yang tak berdosa.
"Suriah tak pernah ragu dalam menawarkan pengorbanan finansial dan jiwa bagi orang Palestina agar mereka bisa memperoleh hak sah mereka," kata pernyataan itu.