Sabtu 10 Nov 2012 21:35 WIB

Diego Ditahan, Nil Maizar Kelabakan

Rep: Satria Kartika Yudha/Rizky Jaramaya/ Red: Chairul Akhmad
Pemain Timnas Diego Michiels saat tiba di Polsek Tanah Abang untuk menjalani pemeriksaan terkait kasus penganiayaan di Ruang Tim II Reskrim Polsek Tanah Abang, Jakarta, Jumat (9/11).
Foto: Antara/Teresia May
Pemain Timnas Diego Michiels saat tiba di Polsek Tanah Abang untuk menjalani pemeriksaan terkait kasus penganiayaan di Ruang Tim II Reskrim Polsek Tanah Abang, Jakarta, Jumat (9/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pelatih timnas Nil Maizar tidak bisa menampik adanya kekhawatiran atas insiden yang diduga melibatkan Diego.

Pasalnya, jumlah pemain belakang timnas terancam menyusut menjadi tujuh dari 10 pemain yang diproyeksikan.

Timnas saat ini baru saja ditinggal bek Hengky Ardiles yang harus istirahat minimal tiga pekan akibat cedera lutut.

Pemain Semen Padang itu telah angkat koper dari pemusatan latihan timnas pada Jumat (9/11). Ia memilih melakukan proses pemulihan cedera di kampung halamannya, Padang.

Selain itu, timnas juga belum bisa diperkuat Hamka Hamzah. Pemain belakang  yang terkenal gahar dalam menghalau striker-stiker lawan itu masih terganjal proses perizinan dari klubnya, Mitra Kukar.

Mitra Kukar merupakan salah satu kontestan Liga Super Indonesia yang sepakat memboikot para pemainnya untuk membela timnas. Kini, persiapan timnas pun semakin dibuat rumit dengan tindakan indisipliner Diego yang harus bolak-balik menjalani proses pemeriksaan.

Praktis, hanya ada tujuh pemain belakang yang dinyatakan aman untuk terus melakukan persiapan. Ketujuh pemain itu adalah Wahyu Wijiastanto, Handi Ramdhan, Fachruddin, Valentino Telaubun, Novan Setya Sasongko,Nopendi, dan Arthur Irawan.

"Saya harap kasus Diego dapat segera terselesaikan. Dia merupakan salah satu pemain yang kami butuhkan," ungkap Nil, Sabtu (10/11).

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement