REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia (KPSI) tetap pada pendiriannya untuk tidak mengizinkan pemain Indonesian Super League (ISL) membela tim nasional Indonesia di Piala AFF 2012.
Kasus penganiayaan di sebuah tempat hiburan malam yang melibatkan bek timnas Diego Michiels, menjadi salah satu alasan KPSI untuk tetap tidak melepas pemain ISL. KPSI menganggap, insiden tersebut menunjukkan manajemen timnas tidak profesional.
"Timnas PSSI adalah timnas yang tidak memiliki manajemen profesional. Bahkan sekarang sudah terjadi pemain yang tidak profesional dan memiliki perilaku indisipliner. Kami memutuskan untuk tidak melepas pemain ISL," ungkap Plt. Sekjen KPSI, Tigor Shalom Boboy melalui rilis kepada wartawan, Ahad (11/11) dinihari.
Keputusan KPSI untuk tetap melarang pemain ISL dihasilkan setelah menggelar rapat Eksekutif Komite (Exco) di Hotel Garden Palace, Surabaya, Sabtu (10/11). Salah satu agenda rapat Exco ini membahas surat Kementrian Pemuda dan Olahraga terkait pelepasan pemain ISL.