REPUBLIKA.CO.ID, Wahai kaum Mushmin, bertakwalah kepada Allah, dan taatlah kepada-Nya. Jangan berbuat maksiat kepada-Nya.
Peliharalah balasan-batasan-Nya dan jagalah hak-hak-Nya, niscaya Allah memeliharamu.
Ketahuilah, sesungguhnya balasan itu dengan amal perbuatan. Seorang akan memperoleh balasan sepadan dengan amal perbuatan yang dilakukannya.
Allah SWT berfirman, “Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku, niscaya Aku ingat (pula) kepadamu.” (QS. Al-Baqarah: 152).
Dan Allah SWT berfirman, “Dan penuhilah janjimu kepada-Ku, niscaya Aku penuhi janji-Ku kepadamu.” (QS. Al-Baqarah: 40).
Memang demikianlah, bahwa orang yang senantiasa memelihara batasan-batasan Allah dan menjaga hak-hak-Nya, ia akan merasa bahwa Allah senantiasa ada bersamanya dalam segala hal. Di mana pun ia berada, Allah selalu meliputinya, menolongnya, memeliharanya, memberi taufik dan keberhasilan.
Allah SWT telah berfirman, “Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan.” (QS. An-Nahl: 128).
Barangsiapa bertakwa kepada Allah, maka Dia senantiasa bersamanya. Dan barangsiapa yang Allah senantiasa bersamanya, maka tidak ada baginya perasaan keterasingan.
Yang dimaksud dengan memelihara batasan-batasan Allah ialah, memerhatikan perintah-perintah-Nya dengan mengamalkannya, memperhatikan larangan-larangan-Nya dengan menjauhinya, dan memperhatikan batasan-batasan-Nya.
Sehingga ia tidak akan berani melewati batasan yang diperintahkan kepadanya, kemudian mengerjakan hal-hal yang diharamkan oleh-Nya.
Barangsiapa telah melakukan hal itu. maka ia termasuk orang-orang yang memelihara batasan-batasan Allah, yaitu mereka yang dipuji Allah dalam kitab-Nya melalui firman-Nya, “Inilah yang dijanjikan kepadamu, (yaitu) kepada hamba yang selalu kembali (Kepada Allah) lagi memelihara (semua peraturan-peraturan-Nya).” (QS. Qaf: 32).
Perintah Allah yang paling agung yang harus dipelihara oleh setiap orang ialah ibadah shalat. Allah SWT telah memerintahkan makhluk-Nya agar memelihara shalat melalui firman-Nya, “Peliharalah semua shalat(mu), dan (peliharalah) shalat wustha.” (QS. Al-Baqarah: 238).
Rasulullah SAW juga telah bersabda, “Barangsiapa memelihara shalat, maka ia mempunyai janji dengan Allah, yakni Dia akan memasukkannya ke dalam surga.”
Demikian pula halnya thaharah (bersuci), sebab bersuci adalah kunci shalat. Rasulullah SAW bersabda, “Tidak memelihara wudhu selain orang Mukmin.”
* Khutbah Masjidil Haram oleh Syekh Abdullah Ibnu Muhammad Al-Khulaifi, Khatib dan Imam Masjidil Haram