REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Ketua Majlis (parlemen) Iran, Ali Larijani, Jumat (23/11) berunding dengan Presiden Suriah Bashar al-Assad di Damaskus mengenai perkembangan regional dan internasional terkini. Larijani juga mengadakan pertemuan dengan timpalannya Ketua Majelis Suriah Osama Mohammed Jihad al Leham serta beberapa pejabat tinggi Suriah lainnya.
Ketua Majlis dijadwalkan berkunjung ke Lebanon setelah mengunjungi Suriah. Larijani akan mengakhiri perjalanannya dengan mengunjungi Turki. Perlawanan terhadap rezim Amerika Serikat dan Zionis merupakan bagian dari strategi Iran, kata Larijani, dalam satu pertemuan dengan para pemimpin kelompok Palestina di Damaskus.
"Semua negara Barat menawarkan resolusi untuk masalah Palestina namun sampai saat ini gagal; kemenangan gerakan perlawanan di Gaza adalah hasil Jihad bangsa Palestina; sedangkan AS dan Zionis mengalami kemunduran dan kekalahan dalam perang di Afghanistan dan Irak, ini adalah contoh yang baik untuk itu," katanya seperti dilaporkan IRNA.
Dia menambahkan, "Rezim Zionis terkejut oleh terobosan rudal-rudal Hamas di pertahanan kubah besinya dalam perang delapan hari dan putus asa mencoba untuk mengakhiri agresi."
Pemimpin Front Populer untuk Pembebasan Palestina, Ahmed Jibril, pada bagiannya mencatat peran penting revolusi Islam di Iran dalam membentuk kemenangan bangsa Palestina.
Suriah juga telah mengalami kerusuhan sejak Maret 2011 dengan serangan-serangan yang dilakukan kelompok bersenjata terhadap pasukan polisi dan penjaga perbatasan Suriah yang dilaporkan di seluruh negeri. Ribuan orang, termasuk anggota pasukan keamanan, telah tewas, ketika beberapa aksi protes berubah menjadi bentrokan bersenjata.
Pemerintah menyalahkan penjahat, penyabot, dan kelompok teroris bersenjata atas kematian mereka, dan menekankan bahwa kerusuhan telah diatur dari luar negeri.