Jumat 30 Nov 2012 16:32 WIB

Teknolog AS Bantah Alasan Suriah Soal Putusnya Jaringan Internet

Rep: Afriza Hanifa/ Red: Dewi Mardiani
Internet
Foto: alarabiya
Internet

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Kepala Bagian Teknologi Perusahaan pelacakan web Amerika Serikat (AS) Renesys, Jim Cowie, mengatakan, putusnya jaringan internet di Suriah bukanlah disebabkan kabel. Sebelumnya, pemerintah Suriah mengeklaim, putusnya jaringan internet karena kerusakan kabel dan masalah teknis akibat serangan oposisi Suriah.

Suriah memiliki banyak kabel yang menghubungkan ke dunia luar. Untuk pemadaman menyeluruh secara nasional, kata Cowie, perlu memotong seluruh kabel yang ada.

Menurutnya, penyebab yang paling masuk akal, yakni pemadaman daya atau mematikan secara sengaja pusat fasilitas telekomunikasi Suriah. Cowie menuturkan, kasus pemutusan internet tersebut sangat mirip dengan apa yang dilakukan pemerintah Mesir saat menghadapi oposisi yang ingin menggulingkan rezim Mesir Husni Mubarak, Januari 2011 lalu.

Rezim mematikan internet selama lima hari, menghentikan bisnis, dan bank. Upaya tersebut dilakukan Mesir untuk mengatur komunikasi antaroposisi di puncak protes pemerintahan.

Upaya serupa juga dilakukan Bahrain Maret 2011 lalu saat melawan oposisi. Suriah sebelumnya pernah mengalami pemutusan internet dalam skala besar pada Bulan Juli dan Agustus lalu. Namun pemutusan tersebut berlangsung kurang dari satu jam dan tidak berdampak pada putusnya negara dari web.

Warga Suriah juga mengeluhkan putusnya saluran telepon seluler. Jaringan telepon hanya berfungsi dengan sporadis dan menjadi gangguan terburuk dalam sistem komunikasi di Suriah sejak perang sipil antara oposisi dan rezim meletus Maret 2011 lalu.

Pada Kamis (29/11), oposisi bentrok dengan militer Assad di dekat Damaskus. Jalanan utama ibu kota ditutup. seluruh penerbangan internasional di Bandara Damaskus dibatalkan. Beberapa pangkalan udara dan fasilitas strategis dapat direbut oposisi.

Kepala Observatorium untuk Hak Asasi Manusia di Suriah, Rami Abdul-Rahman mengatakan, rezim memulai serangan besar di sekitar bandara, lokasi para pemberontak nampak bergeliat dalam beberapa pekan terakhir. Konvoi besar bala bantuan rezim, menurut Abdul-Rahman, terlihat menuju selatan bandara, sekitar 25 kilometer dari tenggara Damaskus. Pertempuran akan terpusat di sekitar pinggiran Kota Aqraba dan Beit Saham.

sumber : Reuters/AP
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement