REPUBLIKA.CO.ID, Sekalipun Amerika Serikat (AS) adalah sekutu Israel, namun persoalan pembangunan 3.600 pemukiman di Tepi Barat, AS masih ragu untuk terus membelanya. Gedung Putih akhirnya mengeluarkan pernyataan yang berisi mendesak Israel untuk mempertimbangkan kembali keputusan sepihak itu.
Pembangunan pemukiman tersebut telah menuai banyak protes berbagai negara. Seperti dilaporkan Aljazirah, Inggris, Perancis, Spanyol, Denmark, dan Swedia pada Senin (3/12) kemarin telah memanggil duta besar Israel di negara masing-masing. Mereka memprotes rencana Israel tersebut. Pembangunan perumahan itu dirasa telah melanggar HAM dan undang-undang internasional.
Namun, protes dari negara-negara Eropa tersebut tak dihiraukan Israel. Juru bicara PM Israel Benjamin Netanyahu mengatakan Israel akan tetap pada pendiriannya sekalipun mendapat tekanan dari dunia internasional. Israel bahkan tidak akan mengubah sedikitpun proyek pembangunan perumahan itu.
Menurut laporan Aljazirah, pernyataan dari kantor Netanyahu tersebut dirasa akan memperdalam keretakan dalam upaya mencapai perdamaian di Timur Tengah. Pernyataan tersebut dinilai sebagai aksi kekanak-kanakan Israel setelah kegagalannya menghalangi Palestina di Majelis Umum PBB.