Kamis 06 Dec 2012 09:37 WIB

Hedonisme Bangsa Arab (1)

Rep: Hannan Putra/ Red: Chairul Akhmad
Ilustrasi
Foto: lhw.com
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Fenomena pola hidup hedonisme kian memperdalam jurang pemisah antara si miskin dan si kaya.

Di kala si kaya tengah sibuk menghambur-hamburkan duitnya, saat itu pula si miskin memungut recehan uang kecil yang bahkan tak pernah cukup untuk makannya sehari-hari.

Fenomena tersebut tampak kian tumbuh di Timur Tengah khususnya. Para pemuda Arab yang terlahir dengan harta berlimpah, tak tahu akan dikemanakan amanah kekayaan tersebut.

Akhirnya, kebanyakan pemuda arab menghabiskan waktu untuk berpesta dan menghambur-hamburkan uang.

Di satu sisi, ribuan pengungsi akibat perang dan konflik politik mengais-ngais makanan di pinggiran untuk sarapan pagi mereka.

Jika tak ada bantuan yang datang ke kamp pengungsian mereka, maka demikianlah nasib mereka dalam menahan lapar. Sebut saja para pengungsi Palestina dan Suriah yang menjadi tetangga negara-negara kaya di Timur Tengah.

Sebagaimana dikupas Syekh Yusuf Qardhawi dalam situs resminya, qaradawi.net, berlebih-lebihan (israf) adalah sifat yang diharamkan oleh Islam. Sifat tersebut akan terus diperangi karena dianggap dapat merusak kehidupan individu dan masyarakat.

Dalam kajian fikih juga dinamakan at-taraf (bermewah-mewah), yaitu terlampau berlebihan dalam berbagai bentuk kenikmatan dan berbagai sarana hiburan.

Termasuk juga dalam at-taraf, segala sesuatu yang dapat memenuhi perut dari berbagai jenis makanan dan minuman serta apa saja yang bisa menghiasi tubuh dari perhiasan dan kosmetik, atau apa saja yang memadati rumah dari perabot dan hiasan, seni dan patung serta berbagai peralatan dari emas dan perak dan sebagainya.

Alquran mengatakan kemewahan adalah penghambat pertama yang akan menghalang-halangi manusia untuk mengikuti yang kebenaran (al-haq). Karena kemewahan itu tidak akan membiarkan para pelakunya leluasa tanpa belenggu syahwat mereka.

Allah berfirman, "Dan Kami tidak mengutus kepada suatu negeri seorang pemberi peringatan pun, melainkan orang-orang yang hidup mewah di negeri itu berkata, ‘Sesungguhnya kami mengingkari apa yang kamu di utus untuk menyampaikannya’." (QS. Saba': 34).

sumber : Fatawa Al-Qardhawi
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
۞ وَلَقَدْ اَخَذَ اللّٰهُ مِيْثَاقَ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَۚ وَبَعَثْنَا مِنْهُمُ اثْنَيْ عَشَرَ نَقِيْبًاۗ وَقَالَ اللّٰهُ اِنِّيْ مَعَكُمْ ۗ لَىِٕنْ اَقَمْتُمُ الصَّلٰوةَ وَاٰتَيْتُمُ الزَّكٰوةَ وَاٰمَنْتُمْ بِرُسُلِيْ وَعَزَّرْتُمُوْهُمْ وَاَقْرَضْتُمُ اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا لَّاُكَفِّرَنَّ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَلَاُدْخِلَنَّكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۚ فَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذٰلِكَ مِنْكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاۤءَ السَّبِيْلِ
Dan sungguh, Allah telah mengambil perjanjian dari Bani Israil dan Kami telah mengangkat dua belas orang pemimpin di antara mereka. Dan Allah berfirman, “Aku bersamamu.” Sungguh, jika kamu melaksanakan salat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, pasti akan Aku hapus kesalahan-kesalahanmu, dan pasti akan Aku masukkan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Tetapi barangsiapa kafir di antaramu setelah itu, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus.”

(QS. Al-Ma'idah ayat 12)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement