Jumat 07 Dec 2012 03:14 WIB

Setelah Nego 6 Tahun, RI Bisa Ekspor Manggis ke Australia

Rep: Dwi Murdaningsih/ Red: Dewi Mardiani
Manggis
Manggis

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Indonesia berhasil membuka akses pasar manggis kembali ke Australia. Sebelumnya, buah manggis asal Indonesia tidak diizinkan masuk Australia karena diduga tidak memenuhi persyaratan pestisida.

Dirjen Kerja Sama Perdagangan Internasional Iman Pambagyo mengatakan Indonesia melalui negoisasi yang cukup panjang agar manggis bisa diterima kembali. Keberhasilan ini, kata Iman memakan waktu negoisasi selama enam tahun dan diperjuangkan melalui berbagai forum.

“Hal tersebut juga dibahas pada pertemuan bilateral Menteri Perdagangan RI, Gita Wirjawan, dengan Menteri Perdagangan Australia, Craig Emerson, di Canberra,  12 Oktober 2012,” kata Iman, Kamis (5/12).

Ekspor manggis mulai dilakukan lagi per 27 November 2012 lalu. Iman mengatakan meskipun konsumsi produk buah manggis di pasar Australia saat ini belum terlalu besar volumenya, namun terbukanya ekspor buah manggis ke pasar Australia merupakan suatu bentuk keberhasilan diplomasi perdagangan Indonesia. Pasalnya, Australia merupakan negara yang memiliki standar kesehatan yang tinggi (strict quarantine standards).

“Dengan telah diterimanya buah manggis asal Indonesia membuktikan bahwa produk makanan Indonesia telah memenuhi standar Internasional dengan mengedepankan kesehatan masyarakat,” ujar Iman.

Keberhasilan tersebut diharapkan dapat menjadi batu loncatan bagi Indonesia untuk mendorong ekspor buah-buahan tropis Indonesia ke mitra dagang lainnya yang berstandar food safety cukup tinggi.

Pada tahun 2011, produksi manggis nasional mencapai 117.600 ton dengan jumlah ekspor manggis mencapai 12.600 ton dengan nilai 9,9 juta dolar. Pasar tujuan utama ekspor manggis selama ini adalah Hong Kong, China, Singapura, Malaysia, dan Timur Tengah.

Sentra utama manggis yang diekspor umumnya berasal dari daerah Tasikmalaya, Purwakarta, Bogor, Sukabumi, Lampung, Kampar, Purwerejo, Blitung, Lahat, Tapanuli Selatan, Limapuluh Kota, Padang Pariaman, Trenggalek, Blitar, dan Banyuwangi. Tercatat bahwa terdapat 144.037 pohon  manggis pada lahan seluas 1.440 hektar yang mampu menghasilkan 1.223 kuintal manggis dengan kualitas ekspor.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement