Jumat 07 Dec 2012 07:40 WIB

Mursi Berpidato, Tawarkan Dialog Tapi Sedikit Konsesi

Presiden Mesir, Muhamad Mursi.
Foto: Amr Abdallah Dalsh/Reuters
Presiden Mesir, Muhamad Mursi.

REPUBLIKA.CO.ID,KAIRO-- Presiden Mesir, Mohamed Mursi menyampaikan pidato di tengah situasi politik berkecamuk. Ia menyerukan dialog dan menyatakan bersimpati atas kematian para demonstran. Dalam pidatonya ia hanya menawarkan sedikit konsesi dan menepis tuntutan kubu oposisi.

Pidatonya yang disampaikan Kamis (6/11) malam langsung memicu reaksi kemarahan dari demonstran di Lapangan Tahrir, Kairo dan manapun. Massa, seperti dilaporkan Aljazirah, meneriakkan 'pergi' dan menyerukan slogan-slogan anti-Mursi.

Mursi menjadwalkan menggelar rapat pada Sabtu akhir pekan ini dengan para pemimpin politik Mesir, "pemuda revolusioner" dan tokoh-tokoh hukum untuk mendiskusikan langkah ke depan. Namun grup aktivis terkemuka Mesir itu menolak tawaran tersebut dan menyerukan demonstrasi baru pada Jumat.

Gerakan "6 April" yang memainkan peranan penting memicu revolusi terhadap mantan Presiden Hosni Mubarak, di Laman Facebooknya mengajak massa melakukan aksi akbar pada Hari Jumat sebagai 'Kartu Merah' untuk Mursi.

Gelombang protes terjadi setelah Mursi mengeluarkan dekrit pada 22 November, yang memberinya wewenang kekuasaan lebih luas, salah satunya kekebalan untuk tak menjadi subjek judicial review.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement