REPUBLIKA.CO.ID, CIKINI -- Pengumpulan berkas dukungan untuk Calon Gubernur (Cagub) independen ditengarai terjadi hampir di semua wilayah DKi Jakarta. Menurut temuan lapangan Komisi Independen Pemantau Pemilu (KIPP) Jakarta, modus yang digunakan beragam dari KTP ganda hingga dukungan KTP ditukar sembako.
"Banyak contoh kecurangan yang terjadi. Di lapangan, tim kita menemukan banyak terdapat Kartu Tanda Penduduk (KTP) dukungan ganda, KTP kadaluarsa, KTP orang yang meninggal, maupun pencatutan KTP nama seseorang atau KTP TNI / Polri, yang jelas tak boleh memberikan dukungan," ujar Ketua KIPP Wahyudinata, Jumat (24/2).
Menurut Wahyu, tim KIPP juga menemukan kejanggalan-kejanggalan tertentu, terkait keengganan masyarakat datang ke tempat verifikasi faktual, di kelurahan.Wahyu menuturkan, di sebuah daerah di Jakarta Utara, bahkan ada masyarakat yang datang ke kelurahan atau tempat verifikasi faktual malah untuk meminta sembako, sebagai timbal balik dukungan yang telah diberikan.
Meski begitu Wahyu tak dapat memberi tahu berapa jumlah KTP palsu, atau kasus pencatutan KTP yang terjadi di semua wilayah ini, karena proses verifikasi faktual hingga saat ini masih berjalan. "Kita masih menunggu hingga waktu verifikasi faktual selesai, Senin (27/2) nanti. Untuk sekarang, kita sekedar mengingatkan teman-teman di Panwaslu agar lebih tegas menindak kecurangan-kecurangan seperti ini," kata Wahyu.