Sabtu 17 Mar 2012 18:42 WIB

Pencalonan Alex-Nono Masih Belum Bulat?

Rep: Ahmad Reza Safitri/ Red: Taufik Rachman

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Pengusungan Alex Noerdin dan Nono Sampono dianggap Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Hasrul Azwar, belumlah final.

Karena itu, kata dia, bisa saja sewaktu-waktu PPP melakukan perombakan. Pernyataan tersebut sekaligus memberi jawaban terkait pro dan kontra penetapan Nono Sampono yang melaju mewakili Alex Noerdin pada Pemilukada DKI Jakarta, Juli 2012 mendatang.

Sampai saat ini, kata dia, partai berlambang kabah ini masih melakukan pembahasan secara internal. Karena itu, pihaknya mengaku tidak akan mengambil keputusan secara terburu-buru. Hal itu lantaran pihaknya menganggap masih memiliki waktu cukup sebelum pendaftaran ditutup.

Selain itu, lanjut dia, pihakya juga masih membaca peta politik yang terjadi. “Keputusan tentang Nono itu belum final, jadi masih dibicarakan secara internal,” ungkap Hasrul, Sabtu (17/3). Menurut dia, mengenai adanya perbedaan pendapat itu biasa dalam berpolitik. Ia mencontohkan seperti rencana menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).

Ketika disinggung kenapa tidak menaikkan kader untuk menemani Alex, ia mengatakan hal tersebut juga masuk dalam pembahasan. Karena itu, kata dia, pihaknya masih mencari jalan terbaik untuk menyelesaikan masalah yang ada. Tak hanya itu, Hasrul juga mengakui adanya faksi di tubuh PPP.

Dalam hal tersebut, terdapat sejumlah pihak yang mendukung pencalonan Nono Sampono. Tapi ada juga yang tidak bersependapat, karena menganggap nama Ketua Dewan Perwakilan Wilayah PPP, Lulung Lunggana yang seharusnya diusung. “Konflik itu biasa. Tapi kami sedang cari cara yang terbaik,” ujarnya.

Sementara itu, Pengamat Politik Burhanudin Muhtadi, menilai koalisi yang dibangun, PPP, Golkar, dan PDS, rapuh. Sebab, jelas dia, dukungan untuk Alex Noerdin sendiri masih terdapat lubang. Hal itu lantaran Gubernur Sumatra Selatan itu tidak mendapat dukungan secara bulat dari Golkar. “Banyak kader yang bertanya kenapa Alex yang diusung. Padahal ada nama Tantowi Yahya,” kata dia.

Pada alasan lain, Burhan menganggap pengusungan Nono Sampono pun menyebabkan konflik di tubuh PPP. Pasalnya, jelas dia, PPP seharusnya bisa menempatkan kader internalnya untuk mendampingi Alex. “PPP itu punya kursi sama dengan Golkar. Maka seharusnya bisa menempatkan kader di wakil gubernur,” ungkap dia.

Karena itu, ia menilai koalisi yang dibentuk menjadi kendaraan Alex-Nono sangatlah rentan. Burhan khawatir jika koalisi terus dipupuk tanpa melihat kondisi yang terjadi, permasalahan akan ‘meledak’ pada proses pemilihan nanti

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement