REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Politik Hanta Yudha membaca survei-survei Pilkada DKI lebih kepada apakah pasangan incumbent (Foke-Nara) bisa memenangkan pilkada dalam satu putaran atau dua putaran. Survei terakhir yang muncul dikeluarkan oleh Indobarometer dimana pasangan incumbent mendapatkankan elektabiltas 49,8 %.

"Survei ini kan margin errornya 4-5 %, jadi incumbent bisa dibaca dalam range 45-55 %. sedangkan posisi 3 dan seterusnya tidak bisa diurutkan karena berada dalam margin of error.kita membacanya incumbent bisa satu putaran atau tidak," ujar peneliti Indonesia Institute ini saat dihubungi ROL.

Menurut Hanta, pertarungan pilkada yang sesungguhnya ada di putaran kedua."Suka tidak suka dengan survei ini tapi incumbent masih tinggi elektabilitasnya. Dimana-mana incumbent diuntungkan dengan birokrasi dan sudah dikenal," imbuhnya.

Dalam survei Indobarometer yang dikeluarkan, Rabu (23/5) ada 21 % masyarakat yang belum menjatuhkan pilihan. "Ini yang bisa dimaksimalkan calon diluar incumbent untuk melaju ke putaran kedua, jadi jangan buru-buru memutuskan Foke-Nara bakal menang satu putaran," katanya.

Survei Indobarometer ini mengambil sampel 440 responden dari enam wilayah di Provinsi DKI Jakarta. Margin of Error sebesar 4,8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Pengumpulan data dilakukan sejak tanggal 15 hingga 20 Mei 2012. Dengan teknik pengumpulan data adalah wawancara tatap muka responden dengan  menggunakan kuesioner. 

Ikuti Whatsapp Channel Republika