REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut 5 dari jalur independen, Biem Benjamin mengajak warga Jakarta untuk tidak hanya menjaga pelestarian budaya Betawi tetapi juga kehidupan warga asli Betawi.
Pernyataan Biem ini disampaikan ketika berkunjung ke kampung Betawi di Condet. Sebagai cagar budaya Betawi, menurut Biem, Condet harus dilihat secara utuh. "Tidak hanya pelestarian fisik namun juga kualitas hidup rakyat yang merupakan warga asli Betawi," ujarnya Senin (2/7).
Menurut Biem kebudayaan Betawi akan lestari bilamana masyarakat yang menjalankan kebudayaan itu hidup secara layak. Saat ini, ia melihat Condet sebagai cagar budaya Betawi hanya diperlakukan sebagai wilayah mati, kurang mendapat apresiasi dari pemerintah maupun warga sekitar.
Ia pun cukup prihatin banyak masyarakat yang lebih mengingat unsur kekerasan orang Betawi ketimbang unsur lainnya seperti, mengaji dan seninya. "Penyebabnya karena pemerintah DKI tidak pernah fokus membangun manusia Jakarta sejak awal. Untuk itu penduduk asli Betawi seperti halnya penduduk asli di provinsi lain membutuhkan perhatian khusus," terang Biem.
Selama ini, menurut Biem, penduduk asli Jakarta atau Betawi tertinggal di belakang pertumbuhan ekonomi Jakarta yang gemilang. Faktanya, banyak penduduk asli yang tidak terserap oleh pertumbuhan ekonomi Jakarta.
Akibatnya penduduk asli menjadi miskin. "Mereka mau tidak mau harus menjual tanah mereka dan kemudian pindah ke daerah-daerah lain di pinggiran Jakarta. Dengan demikian, budaya Betawi pun terancam hilang," jelas Biem.
Oleh sebab itu, Biem mengatakan bahwa ia telah memikirkan penduduk di kawasan cagar budaya seperti Condet, Setu Babakan dan wilayah lainnya harus diintegrasikan dengan memberikan mereka pekerjaan. Dengan demikian, mereka tetap tinggal dan melestarikan budaya Betawi dan adat istiadatnya.