REPUBLIKA.CO.ID JAKARTA -- Calon Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo disebut sebagai pesaing terberat calon incumbent, Fauzi Bowo dalam pertarungan memperebutkan kursi Jakarta 1 pada 11 Juli mendatang.
Hal itu tergambar dari hasil survei Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES) yang menyatakan Jokowi-Basuki dan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli akan bertemu di putaran kedua Pilkada DKI.
Menanggapi hasil survei ini, Jokowi mengaku optimis. "Jadi orang itu harus optimis, kalau nggak optimis nggak akan maju," kata Jokowi di sela-sela melakukan kampanye di Jakarta Utara, Selasa.
Menurut Jokowi, pihaknya menghargai hasil survei dari lembaga manapun, tetapi tidak perlu terlalu merisaukan karena fakta akan dilihat pada hari pemungutan suara, 11 Juli mendatang.
"Saya menghormati dan menghargai, tapi saya tidak yakin ada lembaga survei yang benar-benar independen. Jadi kita lihat saja nanti tanggal 11 Juli," katanya.
Wali Kota Solo yang sedang cuti itu mengatakan, pihaknya juga memiliki tim survei internal yang memonitor arah dan area pendukung mereka di seluruh DKI Jakarta, namun Jokowi menolak untuk memberitahukan hasil survei tersebut.
"Ya saya nggak akan memberi tahu, itu kan survei internal yang hasilnya digunakan untuk mengatur strategi," katanya.
Hasil Survei LP3S yang diumumkan pada Selasa (3/6) siang menyebutkan pasangan bernomor urut tiga Jokowi-Basuki memperoleh 22,7 persen suara dan akan bertemu di putaran kedua dengan pasangan Foke-Nara yang diprediksi memperoleh 24,5 persen suara.