REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon Wakil Gubernur DKI, Nachrowi Ramli meminta kepada para pendukung pasangan nomor urut satu, Foke-Nara untuk meningkatkan kewaspadaan menjelang pemungutan suara pada 11 Juli 2012 mendatang. Pasalnya, banyak pihak yang menghendaki terjadinya bentrokan antar pendukung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI 2012- 2017.
"Saya jamin pendukung Fauzi Bowo - Nachrowi Ramli tidak akan cari gara-gara dahulu. Tapi kalau orang lain kurang ajar sama kami. Maka kami bisa lebih kurang ajar dari mereka, orang jual, kami beli," tegas Nara saat menggelar saat kampanye di Jalan Pondok Jaya VI, Mampang, Jakarta Selatan, Rabu.
Ia mengatakan, beberapa hari terakhir ini, beredar spanduk yang isinya menuliskan permusuhan dan fitnah untuk memecah belah warga Jakarta. "Kalau ada spanduk yang memfitnah, copot saja, tetapi harus terlebih dahulu dilaporkan. Jangan main hakim sendiri," ujarnya.
Ia mengungkapkan, berdasaarkan hasil survei, pasangan Foke-Nara saat ini memperoleh dukungan sekitar 49 persen. "Kita butuh dua persen lagi untuk menang satu putaran. Ayo kita kerja keras untuk memenangkan Pemilukada DKI 2012 dalam satu putaran saja," cetusnya.
Nara membantah kabar seputar ada lembaga survei yang mengaku dibayar oleh pasangan Foke-Nara yang unggul dibandingkan pasangan lainnya.
"Pasangan nomor satu tidak menyewa lembaga survei manapun. Kami punya survei internal, jadi kalau ada yang ngaku dibayar sama kami, itu bohong biarpun dia bilang kami unggul 49 persen. Tolong dicatat ya," tegasnya.
Nara juga mengklaim bahwa pasangan nomor urut satu juga mendapat dukungan dari mantan Ketua MPR era Orde Baru, Harmoko untuk memenangkan Pemilukada DKI dalam satu putaran.
"Pak Harmoko menulis, Jokowi bagus tetapi untuk jadi Walikota Solo. Alex Noerdin juga bagus, tetapi untuk jadi Gubernur Sumatera Selatan. Kalau yang bagus untuk jadi Gubernur dan Wakil Gubernur di Jakarta, ya bang Foke dan Nachrowi Ramli," ungkapnya.
Ia mengaku, dirinya sudah lama tidak berjumpa dengan Harmoko. Namun, penilaian Harmoko cukup jeli mengetahui siapa pasangan calon yang akan menang.