REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebesar 57,9 warga DKI Jakarta tidak mengetahui tanggal 11 Juli beberapa hari ke depan yang jatuh pada Rabu (11/7) merupakan hari pencoblosan Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) DKI. Prosentase ini adalah hasil survei oleh tim Pusat Kajian Politik (Puskapol) Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Indonesia (UI).
Direktur Puskapol FISIP UI, Sri Budi Eko Wardani, mengatakan hasil survei timnya tersebut dilakukan baru satu bulan yang lalu, yaitu di Juni dari jumlah seluruh warga DKI yang memiliki hak pilih sebanyak hampir 7 juta jiwa ini. ''Kami melakukan ini dengan bertatap muka dengan warga dan sangat disayangkan masih banyak yang tidak tahu,'' tutur Sri, Ahad (8/7), di Blok M Plaza, Jakarta.
Lanjut Sri, bahkan masih banyak warga Ibu Kota yang sebagian besar adalah pekerja, tidak mengetahui tanggal 11 tersebut merupakan hari kerja yang diliburkan oleh KPUD DKI untuk pemilihan gubernur. Ungkap Sri, hal ini lebih dikarenakan banyak warga yang tidak terlalu peduli dengan adanya pesta politik akbar Ibu kota ini.
''Sebab mereka sibuk bekerja, jadi tidak terlalu hirau juga,'' ujar wanita yang akrab disapa Dani ini. Tidak hanya itu, tutur Dani, bahkan sebanyak 65,3 persen warga DKI tidak mengetahui berapah jumlah kandidat pasangan Cagub-cawagub Jakarta yang sudah dipastikan maju di tahun 2012 ini.
Salah satu warga Cilandak, Jakarta Selatan, ini adalah salah satu contoh warga Ibu Kota yang tidak mengetahuinya. Dia mengatakan dirinya sama sekali tidak mengetahui siapa nama-nama pasangan cagub-cawagub yang ada. ''Saya tidak tahu ada berapa, nama persisnya, dan muka-mukanya siapa saja,'' ucap ibu yang datang ke Blok M Plaza.
Kemudian Dani juga menerangkan bahwa saat ini, dari tanggal 8 hingga 10 Juli mendatang, merupakan masa tenang kampanye. ''Sekarang tim kampanye pasangan sedang melakukan pencopotan atribut-atribut kampanye,'' imbuhnya.