Senin 10 Sep 2012 15:28 WIB

Foke Ancam Warga Betawi yang tak Kompak, Cabut KTP

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Djibril Muhammad
Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo sedang memberikan penjelasan saat diskusi dengan Redaksi Harian Republika di Jakarta, Jumat (3/8). Dalam penjelasannya Foke mengungkapkan sejumlah persoalan di DKI antara lain mengenai kemiskinan dan E-KTP.
Foto: Musiron
Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo sedang memberikan penjelasan saat diskusi dengan Redaksi Harian Republika di Jakarta, Jumat (3/8). Dalam penjelasannya Foke mengungkapkan sejumlah persoalan di DKI antara lain mengenai kemiskinan dan E-KTP.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo menghadiri acara Festival Lebaran Betawi 2010 di PT Jabesmen di Jalan Perintis Kemerdekaan, Kelapa Gading Timur, Jakarta Utara, Senin (10/9). Dalam kesempatan ini, Fauzi Bowo yang akrab disapa Foke melakukan kampanye terkait pemilihan kepala daerah putaran kedua pada 20 September mendatang.

Foke menjelaskan kembali prestasi-prestasi yang pernah ia raih selama menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta. "Sekarang ini orang Betawi ngitungnya bukan satu, dua tiga, empat, lima, enam, tapi satu, satu, satu, satu lagi. Yang nomor satu emang lebih unggul. Selama lima tahun memimpin semuanya berjalan dengan lancar. Banyak yang dinikmati oleh warga, artinya ada indikator yang jelas," katanya ketika memberi sambutan di acara ini.

Selain itu, Foke juga sempat mengatakan bahwa masyarakat Jakarta sekarang ini sudah mulai cerdas yang tidak hanya membutuhkan janji dari para calon gubernur. Menurutnya, sudah banyak keberhasilan-keberhasilan yang ia capai selama menjabat menjadi Gubernur DKI Jakarta.

Foke menilai angka kemiskanan di Jakarta saat ini semakin menurun. "Waktu awal menjabat menjadi gubernur, pendapatan per kapita saat itu $ 6.400 US. Sekarang sudah mencapai $ 10 US," katanya.

Ia mengatakan meskipun di Jakarta semakin banyak orang miskin, namun angka statistik membuktikan jumlah orang miskin tiap tahunnya berkurang. Menurutnya, angka kemiskinan masyarakat Jakarta saat ini adalah yang paling rendah se-Indonesia.

Foke juga menyampaikan bahwa masyarakat sekarang tidak ingin membeli 'pepesan kosong'. "Mereka ingin tahu pepesan itu isinya apa," kata Foke.

Selain itu, menurut Foke, masyarakat Jakarta saat ini menginginkan pendidikan yang berkualitas. Ia juga menyampaikan bahwa Jakarta sudah menjadi provinsi yang paling bagus dalam dunia pendidikan yang berkualitas.

Ia mengatakan prioritasnya saat ini termasuk memberikan kesehatan yang baik. Menurutnya tidak lama lagi seluruh Puskesmas dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) akan memiliki standar internasional

Dalam sambutannya ia juga mengimbau jika ada masyarakat Betawi yang tidak kompak akan dicabut Kartu Tanda Penduduknya (KTP). "Kalau masih ada masyarakat Betawi yang tidak kompak, tolong kasih tahu saya. Kalau bandel nanti saya akan cabut KTP-nya," kata Foke.

Foke yang mengenakan pakaian Betawi berwarna hitam-hitam tersebut didampingi Nachrowi Ramli. Festival Lebaran Betawi 2012 ini dihadiri ribuan pengunjung.

Uniknya, para pengunjung ini hampir semuanya mengenakan pakaian adat Betawi. Terdapat enam anjungan di Festival Lebaran Betawi ini, seperti anjungan Jakarta Utara, anjungan Jakarta Timur, anjungan Jakarta Barat, anjungan Jakarta Selatan, anjungan Jakarta Pusat, dan juga anjungan Kepulauan Seribu.

Sejumlah kesenian yang berasal dari berbagai daerah pun ditampilkan dalam acara ini, seperti reog ponorogo, ondel-ondel. Selain itu, di festival ini juga terdapat berbagai macam musik tradisional dan dimeriahkan oleh belasan artis ibu kota.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement