Sabtu 08 Dec 2012 11:57 WIB

Nasib Persis Ditentukan PSSI?

Logo Persis Solo
Foto: Facebook
Logo Persis Solo

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO--Mantan Ketua Umum Pengurus Cabang PSSI Surakarta periode 2006-2011, FX Hadi Rudyatmo, mengatakan, nasib Tim Persis Solo ke depan ditentukan oleh induk organisasi sepak bola Indonesia PSSI.

"Persis nasibnya ditentukan PSSI. Jika induk organisasi sepak bola Indonesia itu, terkena sanksi dari FIFA, maka yang menjadi korbannya Merah Putih," kata Rudyatmo di Solo, Sabtu (8/12).

Menurut Rudyatmo, jika terkena sanksi rakyat harus bersatu menyelenggarakan kongres untuk membentuk pengurus baru PSSI. Pasalnya, korban utama yakni Merah Putih atau Indonesia yang dilarang ikut kompetisi ke luar negeri.

Setelah itu, kata Rudyatmo, jika diberi sanksi dengan segera diterima oleh PSSI, dan dua-duanya yang membentuk kelompok tersebut membubarkan diri.

Menurut dia, kongres membentuk PSSI pengurus baru yang tidak terkontaminasi kepentingan kelompok atau politik, sehingga Persis Solo hanya satu dan PSSI juga sama. Mereka kemudian bisa bertanding keluar dan bisa menjadi juara.

"Persis ke depan hanya satu klub, sehingga mereka bisa fokus untuk kepentingan sepak bola Indonesia, bukan kelompok atau politik," kata Rudyatmo yang juga sebagai Wali Kota Surakarta menggantikan Joko Widodo yang kini menjadi Gubernur DKI Jakarta.

Menyinggung soal Persis yang ikut kompetisi Liga Indonesia, kata Rudyatmo, pihaknya sudah meminta Manajemen Persis untuk segera penyelesaikan masalah gaji pemain. "Manajemen berupaya menyelesaikan tunggakan gaji para pemain yang belum terbayar itu. Kita tunggu saja perkembangnya," kata Rudyatmo.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement