REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Dua warga Tibet membakar diri sampai tewas dalam sebuah protes terhadap kekuasaan Cina di wilayah Himalaya itu. Demikian kata sebuah kelompok pembela hak asasi manusia.
Sementara, media pemerintah menuduh Dalai Lama telah mengubah Buddhisme Tibet menjadi aliran sesat.
Dua pembakaran diri itu terjadi pada Sabtu di sebuah daerah Cina sekitar Tibet yang sedang bergolak.
''Peristiwa tersebut menjadikan jumlah warga Tibet yang membakar diri sejak 2009 menjadi 95 orang,'' sebut laporan International Campaign for Tibet dalam sebuah pernyataan dari London.
Kunchok Pelgye (24) membakar diri di provinsi Sichuan --tempat sebagian besar 95 insiden terjadi. Sementara, Pema Dorjee (23) melakukan aksi serupa di provinsi Gansu.
Kelompok yang mengaku menyaksikan peristiwa tersebut mengatakan dua pria yang membakar diri itu mendesak pemerintah Cina mengizinkan Dalai Lama kembali ke Tibet.
Dalai Lama meninggalkan Tibet pada 1959 setelah pemberontakan yang gagal. Dia kemudian tinggal di bukit kota Dharamshala, India.