REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON--Saat Uni Eropa dan Dunia Internasional cenderung mendukung gerakan oposisi Suriah, AS akan mendeklarasikan sekelompok pejuang Oposisi menamakan diri Front Al-Nusra, sebagai oraganisasi teroris.
Kelompok Front Al-Nusra adalah sebuah kelompok jihad yang perjuangannya untuk menggulingkan Presiden Suriah Bashar Assad. AS mengklaim mereka teroris dengan menunjukkan beberapa dokumen yang dipresentasikan Selasa (11/12).
Departemen Luar Negeri AS secara resmi belum menyatakan daftar blacklist kelompok tersebut. Namun, pernyataan klaim sebagai teroris itu sudah diposting di draft deklarasi Federal AS. Kelompok Front Al-Nusra digambarkan sebagai organisasi yang terhubung erat dengan Alqaidah di Irak.
Front Al-Nusra adalah salah satu kelompok bersenjata yang paling agresif melawan militer Suriah Presiden Assad. Perlawanannya sempat menjadi kekhawatiran dunia Barat dengan asumsi kelompok Islam garis keras adalah dalang dari konflik berdarah Suriah yang telah berlangsung 21 bulan terakhir.
Kelompok Al-Nusra juga beberapa kali mengaku bertanggung jawab atas aksi pengeboman bunuh diri yang menewaskan puluhan orang yang terjadi beberapa waktu belakangan. Kelompok Al-Nusra juga pernah menyatakan rezim kediktatoran Assad akan digantikan dengan negara Islam dengan sistem syariat yang ketat.