Selasa 11 Dec 2012 23:59 WIB

Bank Dunia takkan Pinjamkan uang ke Yunani

Bendera Yunani/ilustrasi
Foto: greecepictures.org
Bendera Yunani/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, STOCKHOLM -- Bank Dunia tidak akan menyediakan bantuan pinjaman uang kepada Yunani dan wilayah kerja di negara itu hanya akan sebatas menawarkan tenaga ahli, kata Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim, Selasa (11/12) waktu setempat.

"Kami tidak akan meminjamkan uang kepada Yunani, negara itu tidak memenuhi kualifikasi, sebagai contoh, untuk mendapat pinjaman IBRD," kata Kim dalam konferensi pers di Stockholm.

International Bank for Reconstruction and Development (IBRD) adalah salah satu program Bank Dunia yang menyediakan pinjaman untuk negara-negara dengan "pendapatan menengah" sementara Yunani dikategorikan sebagai negara dengan "pendapatan tinggi".

Hongaria, negara lain yang berpendapatan tinggi, membuat pengecualian pada aturan bank yang berkantor pusat di Amerika Serikat tersebut pada 2008 saat menerima pinjaman yang merupakan bagian dari rencana bantuan yang dikoordinasi oleh Uni Eropa dan International Monetary Fund (IMF).

Sebelumnya Bank Dunia mengatakan pada November lalu bahwa Yunani telah meminta keahlian organisasi tersebut mengenai persoalan-persoalan bagaimana memperbaiki ikim bisnis dan bagaimana memacu pertumbuhan ekonomi.

Pada Selasa, Kim mengatakan bahwa Yunani dapat mengambil keuntungan dari pengalaman Bank Dunia di wilayah lain. "Kami mempunyai banyak pengalaman dalam mengkaji apakah belanja publik pada sektor tertentu bisa menghasilkan sesuatu yang benar-benar diharapkan," kata dia.

"Sebagai contoh, kami bekerja di Korea Selatan saat krisis tahun 1990-an berlansung, kami juga bekerja di Indonesia. Kami mempunyai banyak pengalaman di banyak negara yang mengalami hal yang kurang lebih sama dengan apa yang sedang dilalui oleh negara-negara di bagian Selatan Eropa," kata dia menambahkan.

"Kami berharap dapat menyediakan bantuan yang berguna. Namun sekali lagi, kami adalah organisasi yang bekerja atas dasar permintaan. Orang harus datang kepada kami terlebih dahulu," kata Kim. 

sumber : Antara/ AFP
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement