REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pasar tunggal Asean yang akan terjadi 2015 akan menguntungkan Indonesia. Hal ini didasarkan pada pertumbuhan ekonomi Indonesia yang baik dan diprediksikan akan menjadi basis industri kawasan.
Menteri Koordinasi Perekekonomian, Hatta Rajasa menyatakan, optimisme ini sangat beralasan. Menurutnya, berdasarkan survei lebih dari 50 persen calon investor memilih Indonesia sebagai tempat berinvestasi. Bukan hanya itu, tetapi saat ini banyak data yang menunjukkan sudah terjadi transformasi pekerja dari sektor non-formal ke formal, dari sektor pertanian masuk sektor industri. "Artinya saat ini telah terjadi industri berbasis keunggulan komparatif bangsa," katanya, Kamis (13/12).
Meskipun demikian, Hatta tak menampik ada sejumlah hal yang perlu dibenahi dalam perekonomian Indonesia, terutama soal pemerataan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi kelas menengah yang cukup tinggi sehingga membuat jarak dengan kelas bawah semakin lebar. Ini disebabkan oleh akses terhadap sumber keuangan dan permodalan yang tidak merata.
Oleh karena itu, dalam perekomian di 2013, jarak tersebut harus dipersempit. Saat ini jarak antara penduduk kelas menangan dan bawah sebesar 0,41 persen. Padahal sebelumnya hanya 0,37 persen. "Saya ingin ada pemerataan kesejahteraan," katanya.