Jumat 14 Dec 2012 21:47 WIB

Lembaga Pendidikan Islam Harus Jadi Jawara

Rep: Agus Raharjo/ Red: Chairul Akhmad
Suasana di MAN Insan Cendekia, Serpong, Tanggerang Selatan, Banten.
Foto: Republika/Agung Supri
Suasana di MAN Insan Cendekia, Serpong, Tanggerang Selatan, Banten.

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU – Lembaga pendidikan Islam seperti madrasah maupun pesantren memegang peran penting dalam sistem pendidikan nasional.

Meskipun posisinya terpinggirkan dibanding sistem pendidikan sekolah umum, namun lembaga pendidikan Islam mampu tumbuh secara alamiah.

Hal itu terjadi karena pendidikan agama menjadi suatu kebutuhan bangsa Indonesia. Pendidikan agama mampu memegang peran untuk membendung lunturnya identitas bangsa Indonesia.

Pasalnya, menurut Menteri Agama, Suryadarma Ali, saat ini identitas anak bangsa semakin lama luntur. Identitas sebagai putra-putri bangsa yang menjunjung tinggi sopan santun, ramah tamah semakin tergerus dengan budaya asing yang berlawanan.

Suryadarma berharap lembaga pendidikan agama menjadi ujung tombak pendidikan nasional. Artinya, lembaga pendidikan agama harus menjadi jawara sistem pendidikan kedepan.

Melihat ketangguhan lembaga pendidikan agama seperti pesantren saat ini, hal itu sangat mungkin terjadi. Sebab, meskipun pesantren masih menjadi sub sistem pendidikan nasional, namun mampu memegang peran vital mencerdaskan anak bangsa.

"Lembaga pendidikan agama harus menjadi jawara bagi pendidikan kedepan," kata Suryadarma di Indramayu, Kamis (14/12).

Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan itu menambahkan, saat ini Kementerian Agama tengah mengembangkan Madrasah Insan Cendekia. Saat ini Madrasah ini sudah ada 6 tempat di Indonesia. Salah satu Madrasahnya ada di Tangerang.

Menurut Suryadarma, Madrasah Insan Cendekia dibangun dengan mengutamakan kualitas yang tinggi. Hasilnya, kata dia, siswanya sudah beberapa kali memenangkan olimpiade internasional. Tidak hanya itu, Kemenag akan membenahi pendidikan tinggi Islam di Indonesia.

Suryadarma menambahkan, saat ini. Indonesia memiliki 614 pendidikan tinggi Islam. Namun, pendidikan tinggi Islam ini masih memiliki beberapa kelemahan. Antara lain, belum terintegrasinya sistem pendidikan dari strata 1 hingga strata 3.

Pendidikan tinggi Islam juga masih kurang memiliki manajemen pengelolaan yang maksimal. Juga masih memiliki sisi pembiayaan yang minimal. Secara teknis masalah yang selalu dirundung lembaga pendidikan Islam adalah soal isu relevansinya dengan sistem pendidikan sekolah, standar pendidikan yang belum sama, serta mutu tenaga pendidik yang masih kurang.

"Isu strategis dari tahun 2010 sampai 2014 nanti masih soal meningkatkan mutu pendidikan dan kerjasama," kata Suryadarma.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement