REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU -- Pemerintah diminta secepatnya menyelamatkan PSSI dari kemelut berkepanjangan. Mengambil alih penyelesaian berbagai kasus PSSI dinilai langkah tepat menyelesaikan konflik.
Pernyataan itu disampaikan pengamat sepak bola Bengkulu, Syamsurijal. "Bila pemerintah terlambat mengambilalih dan menyelsaikan berbagai kasus di Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) itu, maka nasib oraganisasi persepakbolaan Indonesia itu akan mendapat sanksi dari FIFA," katanya di Bengkulu, Senin (17/12).
Ia berharap penyelesaian kasus yang melanda PSSI saat ini segera diambilalih pemerintah. Bila masalah tersebut biarkan, katanya, tidak akan selesai karena masing-masing pihak yang bertikai mengaku benar.
Salah satu alternatif menyelamatkan PSSI, menurutnya adalah pemerintah mengambilalih segala permasalahan, pengurus PSSI yang dipimpin Djohar Arifin dan KPSI dibubarkan.
Selanjutnya, pemerintah dengan pihak terkait membentuk panitia untuk menggelar kongres pemilihan kepengurusan PSSI yang baru. Selain itu, kata dia, dua liga yang ada saat ini digabung menjadi satu, demikian pula empat anggota EXCO dipecat Djohar Arifin dikembalikan lagi ke fungsinya.
"Dengan demikian segala persoalan di PSSI bisa selesai dan kita tidak kena sanksi dari FIFA," selorohnya.