REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW--Rusia menegaskan takkan melakukan apa pun yang memantik perubahan rezim di Suriah. Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov, menyatakan itu Jumat (21/12).
Beberapa pelaku regional menyarankan agara Moskow memberitahu Presiden Suriah Bashar al-Assad untuk meninggalkan posisinya dan berjanji menawarkan dia "tempat berlindung yang aman", kata Lavrov dalam wawancara dengan stasiun TV Russia Today.
Namun Rusia sepertinya menepis saran tersebut. Rusia "tak punya urusan dengan perubahan rezim", kata diplomat senior Rusia itu.
Lavrov malah bertanya-tanya mengapa sebagian pelaku berusaha memanfaatkan Moskow sebagai tukang pos.
"Jika Presiden (Bashar) al-Assad tertarik, ini harus dibahas secara langsung dengan dia," kata Lavrov sebagaimana dikutip Xinhua .
Sementara itu, ia mengatakan negara Barat telah mebanyak kesempatan baik guna mengakhiri konflik bersenjata di Suriah, sedangkan Rusia telah melancarkan beberapa upaya guna menemukan penyelesaian damai untuk mengakhiri kerusuhan di Suriah.
Lavrov juga memperingatkan pendekatan Barat untuk mengkategorikan pelaku teror di Suriah ke dalam yang baik dan jahat berbahaya.