Ahad 23 Dec 2012 14:15 WIB

KALEIDOSKOP OLAHRAGA 2012: Copa del Rey, Persembahan Terakhir Guardiola

Rep: Satria Kartika Yudha/Ajeng Ritzki Pitakasari/Karta Raharja Ucu/ Red: Fernan Rahadi
Pep Guardiola
Foto: Manu Fernandez/AP
Pep Guardiola

REPUBLIKA.CO.ID, MADRID - Usai sudah perjalanan karir Josep Guardiola bersama Barcelona. Pelatih berusia 41 tahun itu pun akhirnya meningalkan Camp Nou dengan mengoleksi 14 trofi.

Copa del Rey menjadi gelar terakhirnya setelah Barcelona melibas Athletic Bilbao, 3-0, dalam partai final yang dihelat di Vicente Calderon, Sabtu 26 Mei.

Pira yang akrab disapa Pep ini sudah memutuskan untuk angkat koper dan menyerahkan kursi kepelatihan kepada asistennya Tito Vilanova yang dipercaya manajemen Barcelona sebagai pembesut Lionel Messi dan kawan-kawan.

Kemenangan ini sejatinya menjadi pembayar kegagalan Guardiola bersama Barcelona setelah tumbang dalam ajang Liga Champions dan La Liga Spanyol. Maklum, tim katalan memang terbilang kurang beruntung pada musim ini. Mereka harus merelakan mahkota La Liga berpindah ke tangan Real Madrid.

Trofi Copa del Rey diraih di kota Madrid itu merupakan kali kedua yang dipersembahkan Guardiola setelah berhasil direngkuhnya pada 2008-2009. Namun untuk Barcelona, ini merupakan gelar ke-26 sejak pertama kali mereka rebut pada 1910.

Pep merasa bersyukur atas keberhasilan dan pengalaman yang ia raih bersama Azulgranas-julukan Barcelona. Baginya, trofi terakhirnya mampu memberikan kado manis sebagai persembahan kepada publik Katalan.

"14 gelar yang saya raih selama empat tahun merupakan pencapaian yang sangat tinggi. Saya bangga meninggalkan Barcelona dengan prestasi ini," kata Guardiola, Sabtu (26/5).

Guardiola juga mengatakan, kesuksesannya tidak terlepas berkat kerja keras anak asuhnya. Lionel Messi pun memiliki peran penting untuk membuat Guardiola mencatatkan prestasi tersebut.

Selama hampir empat musim menjadi nahkoda Barca, pelatih 41 tahun itu sudah mensedekahkan 13 tropi juara ke lemari piala Barcelona. Ia dinilai berhasil mengembangkan dan menyempurnakan pola permainan tiki-taka yang pertama kali dikenalkan mantan pelatih sekaligus legenda El Blaugrana, Johan Cruyff.

Karena prestasi bersama the Catalan itu, Guardiola diganjar 18 gelar individual, di antaranya dua gelar IFFHS Pelatih terbaik World's Best Club (2009, 2011), tiga gelar pelatih terbaik Don Balon Award (2009, 2010, 2011), dua gelar pelatih terbaik Onze d'Or (2009, 2011), dua tropi Miguel Muñoz (2008–09, 2009–10), dua gelar Manager terbaik World Soccer Magazine (2009, 2011), dua gelar pelatih UEFA Team (2008–09, 2010–11), tiga gelar pelatih terbaik La Liga (2009, 2010, 2011), satu Catalan of the Year Award (2009). Dan puncak prestasinya adalah menjadi pelatih terbaik versi FIFA atau Ballon d'Or Best Coach (2011).

Berikut catatan perjalanan prestasi Guardiola bersama El Barca:

1. Musim 2008-09

Guardiola ditunjuk pelatih Barca menggantikan Frank Rijkaard. Di musim pertamanya, ia mencetak prestasi menawan setelah membawa Barca menjadi tim Spanyol pertama meraih treble winner sekaligus, yakni gelar La Liga, Copa del Rey dan Liga Champions.

2. Musim 2009-10

Pelatih yang pernah mengadu nasib di Italia itu kembali menorehkan rekor lebih mengesankan di musim keduanya. Ia membawa El Barca menggenggam mahkota Piala Super Spanyol, Piala Super UEFA dan Piala Dunia Antar Klub sebelum pergantian tahun. Artinya, sepanjang 2009, Guardiola berhasil mengantarkan barca menyabet enam gelar. Dan ini merupakan pertama kalinya dalam sejarah dimana seorang pelatih berhasil meraih enam gelar dalam satu tahun.

Sayangnya, di musim ini Guardiola gagal mempertahankan gelar Liga Champions setelah disepak Inter Milan pada babak semifinal. Saat itu, Inter yang dibesut Jose Mourinho keluar sebagai juara Liga Champions.

Tapi masih musim yang sama, Guardiola berhasil menjadi pelatih Barca pertama yang memenangkan empat duel El Clasico beruntun kontra seteru abadi, Real Madrid. Gelar La Liga pun dipersembahkan Guardiola sekaligus mengantarkan Barca meraih empat gelar dalam satu musim.

3. Musim 2010-11

Setelah memenangkan gelar La Liga, di musim ketiganya Guardiola gagal mempertahankan gelar Copa del Rey setelah takluk di tangan Madrid. Gol tunggal Cristiano Ronaldo di partai final membuat Barca gagal mempersembahkan gelar ke-26 Copa del Rey.

Tapi Guardiola berhasil membalas di Piala Super Spanyol usai menang dari Real Madrid dengan agregat 5-4. Guardiola juga berhasil mempersembahkan gelar Liga Champions usai menundukkan Manchester United 3-1 di partai puncak.

4. Musim 2011-12

Di musim terakhirnya, mantan pelatih Barcelona B itu kembali mencatatkan rekor baru bagi Barca. Kesuksesannya mengangkat mahkota Piala Super Spanyol dan Piala Super Eropa, membuat Pep menjadi pelatih Barca yang paling banyak memenangkan gelar juara.

Koleksi gelar Guardiola semakin menumpuk usai membawa Barca menjinakkan wakil Brazil, Santos di babak final Piala Dunia Antarklub. Mantan jendral lapangan tengah Timnas Spanyol itu berpeluang menambah pundi-pundi gelarnya setelah Barca lolos ke partai final Copa del Rey. Tapi sebelum itu, Guardiola wajib menundukkan Athletic Bilbao.

Sayang seribu sayang, Guardiola gagal memberikan kenangan manis di pentas Liga Champions usai disingkirkan Chelsea di babak semifinal. Peluang mempertahankan gelar La Liga juga semakin sulit setelah mereka tertinggal tujuh angka dari Madrid. Apalagi kompetisi La Liga musim ini hanya tersisa empat laga. Kegagalan ini yang membuat Guardiola memutuskan untuk angkat koper dari Camp Nou.

Total Trofi yang Dimenangkan Guardiola:

1. Liga Champions          : 2

2. La Liga                     : 3

3. Copa del Rey             : 2

4. Piala Super Spanyol    : 3

5. Piala Super Eropa       : 2

6. Piala Dunia Antarklub  : 2

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement