Jumat 28 Dec 2012 19:09 WIB

Sunderland Bekukan Tiket Penonton yang Berdiri

Rep: Umi Lailatul/ Red: Fernan Rahadi
Logo Sunderland
Foto: Wikipedia
Logo Sunderland

REPUBLIKA.CO.ID, SUNDERLAND -- Klub asal Inggris Sunderland terpaksa melarang masuk para penonton yang selalu berdiri pada laga pertandingan Boxing Day antara Sunderland melawan Manchester City pada Rabu (26/12) lalu. Tak hanya itu, tiket terusan para penonton tersebut juga akan dibekukan selama musim ini.

Jumlah penonton yang dilarang masuk mencapai 38 orang. Mereka adalah para penonton yang berdiri sepanjang pertandingan. Jumlah ini lebih banyak dibandingkan musim lalu yang hanya mencapai 20 orang.

Oleh Karena itu, sanksi ini diterapkan untuk memberi efek jera pada penonton. Sunderland tampaknya serius dalam menerapkan sanksi tersebut. Klub yang bermarkas di Stadium of Light itu juga menyegel kursi 38 suporter yang berdiri.

Sunderland pun sempat menuliskan pesan di balik kertas bertuliskan 'Tiket terusan sudah dibekukan karena mereka berdiri terus selama pertandingan'. Sontak keputusan sanksi tersebut mengudang pro-kontra di kalangan suporter The Black Cats. Seorang pendukung Sunderland men-tweet sebuah foto bergambar kursi merah bertuliskan ‘’Observasi Memalukan’’.

Sementara itu, perwakilan klub Sunderland mengklaim tindakan itu sudah tepat dilakukan. "Kami menerima keluhan dari para orang lanjut usia, cacat bahwa mereka tidak nyaman saat menyaksikan pertandingan. Kami ingin membuat setiap orang merasa nyaman saat menyaksikan pertandingan timnya," kata Paul Weir, kepala keamanan klub, seperti dikutip dari Dailymail, Jumat (28/12).

Hal serupa juga pernah dilakukan Liverpool saat bertanding melawan Mancgester United pada 2011 . Saat itu, Liverpool mengurangi jatah alokasi penonton lantaran banyaknya penonton yang berdiri. The Reds memotong jumlah alokasi penonton dari 2948 menjadi 1965 orang. Senada dengan Sunderland dan Liverpool, Manchester City, Sunderland dan Bolton juga melakukan hal serupa. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement