REPUBLIKA.CO.ID, ADEN -- Seorang pria bernama Ibrahim al-Dharahi yang diduga salah seorang anggota intelijen Israel, Mossad, ditangkap aparat keamanan Yaman, Rabu (2/1).
Pria tersebut ditangkap di kota Taiz Selatan Yaman setelah dicurigai petugas setempat. Pria yang mahir sebagai teknisi komputer ini didakwa pengadilan Aden dengan tuntutan melakukan tindakan mata-mata untuk pihak asing.
Ketika menangkap Dharahi, petugas menemukan dua kartu identitasnya yang berbeda. “Saat ditangkap Dharahi membawa dua kartu identitas, satu dari Yaman sedangkan yang lainnya dari Israel,” ungkap seorang petugas yang tak bersedia disebutkan namanya, seperti dilaporkan Reuters, Sabtu (5/1).
Belum diketahui motif apa yang melatarbelakangi pemuda itu untuk memata-matai daerah itu. Wilayah Kota Taiz di wilayah selatan Yaman adalah tempat dimana keompok militan Alqaidah berkuasa. Dharahi diketahui sering bepergian ke berbagai negara Arab dan sempat tinggal beberapa lama di Israel.
Dipihak Israel, Kementerian Luar Negeri Israel membantah atas penangkapan Dharahi yang didakwa sebagai mata-mata Mossad. “Kami belum memiliki informasi tentang intelijen kami yang ditangkap di Yaman,” ungkap juru bicara Kemenlu Israel, Yigal Palmor.