REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aksi walk-out para pemain AC Milan pada Kamis (3/1) pekan lalu menuai pujian dari para pemain serta politikus di seluruh dunia. Namun hal berbeda justu diungkapkan Presiden FIFA, Sepp Blatter.
Menurutnya, meninggalkan lapangan bukanlah solusi yang tepat untuk menghadapai masalah tersebut.
"Meninggalkan lapangan pertandingan? Tidak. Saya rasa bukan itu solusinya. Saya pikir anda tidak bisa melarikan diri, karena seringkali anda melarikan diri ketika anda kalah dalam sebuah pertandingan," kata Blatter.
Pemain tengah asal Ghana, Kevin-Prince Boateng memimpin rekan-rekannya melakukan 'walk-out' dari pertandingan persahabatan di Italia, dalam satu partai persahabatan antara AC Milan melawan klub Divisi 4 Aurora Pro Patria 1919.
Presiden Milan, Silvio Berlusconi, bahkan kemudian mengatakan timnya akan memilih meninggalkan lapangan pertandingan di kemudian hari apabila mendapatkan perlakuan rasis, yang justru dikoreksi oleh Sepp Blatter melalui harian The National di Abu Dhabi dengan mengindikasikan sikap tersebut bukanlah sebuah solusi.
"Isu ini sangat sensitif, namun sekali lagi saya katakan tidak ada toleransi terhadap rasisme di dalam stadion. Satu-satunya solusi adalah dengan sanksi yang tegas, semisal pengurangan poin atau semacamnya," Blatter menambahkan.
Blatter yang saat ini sedang melakukan kunjungan ke Timur Tengah, menganggap sikap Boateng merupakan peringatan bagi para penonton bahwa mereka harus berperilaku santun selama pertandingan.