REPUBLIKA.CO.ID,MANAMA--Perangko pertama yang bertuliskan ‘State of Palestine’ (Negara palestina) akan segera diterbitkan untuk keperluan kantor diplomatik Palestina yang berada di luar negeri. Rencananya perangko tersebut akan dicetak di Bahrain.
Rencana itu diumumkan Menteri Komunikasi Palestina, Safa Nassereddin dalam pernyataannya, Selasa (8/1) di Ramallah. Safa mengatakan untuk penerbitan perangko baru sebenarnya harus seizin Israel.
Maka untuk menyiasati itu, perangko bertuliskan Negara Palestina itu akan dicetak di Bahrain, karena Israel tak mungkin akan setuju dengan tulisan itu.
Bahrain telah menyatakan kesediaannya membantu percetakan prangko itu. Bahrain bahkan siap memberikan kontribusi bagi biaya pencetakan perangko tersebut karena biaya pencetakan prangko baru memang relatif tinggi, bunyi laporan palinfo.com (9/1).
Palestina belum mempunyai mesin cetak cap khusus untuk prangko. Rencananya, perangko tersebut akan digunakan dalam formulir-formulir tertentu di kantor-kantor diplomatik Palestina di seluruh dunia.
Pencantuman Negara Palestina itu sesuai dengan dekrit Presiden Palestina Mahmoud Abbas, Ahad (6/1) lalu yang menginstruksikan seluruh elemen pemerintahan Palestina harus menggunakan istilah ‘Negara Palestina’ bukan istilah ‘Otoritas Palestina’.
Pencantuman itu mencakup seluruh dokumen resmi, termasuk paspor, kartu identitas, registrasi penduduk, surat izin mengemudi, perangko, dan dokumen lainnya.