REPUBLIKA.CO.ID, Menyebut nama Salman ITB, rasanya tak salah jika selayang saja pikiran langsung tertuju pada kampus Institut Teknologi Bandung (ITB).
Ya, Salman adalah nama masjid di lingkungan kampus ternama ini.
Nama masjid ini diberikan oleh Presiden Soekarno. Untuk pertama kalinya, Masjid Salman menggelar aktivitas ibadah pada shalat Jumat, 5 Mei 1972.
Tetapi, masjid ini bukan cuma tempat orang menunaikan shalat. Seiring bergulirnya waktu, Salman ITB berkembang menjadi organisasi dengan sistem manajemen yang tertata.
Bahkan, bisa dibilang, hadirnya Salman ITB ini menjadi contoh dari perwujudan salah satu darma dalam Tridarma Perguruan Tinggi, yakni pengabdian masyarakat. Melalui medium dakwah, para aktivis Salman ITB telah memainkan peran penting dalam mengabdi kepada masyarakat.
Mengutip informasi di situs resmi Salman ITB, organisasi ini memiliki salah satu unit kegiatan bernama Pembinaan Anak-Anak Salman (PAS) ITB. Penggiatnya adalah kelompok mahasiswa Muslim.
Aktivitas rutin yang dilakukan, antara lain, memberikan mentoring kepada anak-anak TK dan SD setiap Ahad, mengadakan pesantren kilat tematis setiap tahun, serta Jambore Anak Islam.
Kegiatan lain dari PAS adalah membentuk Forum Orang Tua Adik (FOTA). Forum ini merupakan wadah bagi orang tua agar dapat berbagi pengalaman dalam mendidik anak mereka.