Rabu 16 Jan 2013 09:10 WIB

Warga Amerika Borong Senjata

Rep: Nur Aini/ Red: Fernan Rahadi
Anggota National Riffle Associaton of America (NRA) mengajak anaknya berlatih menembak menggunakan senjata. NRA adalah salah satu organisasi pelobai terkuat di AS yang paling aktif menentang kebijakan berbau pembatasan senjata api.
Foto: NRA
Anggota National Riffle Associaton of America (NRA) mengajak anaknya berlatih menembak menggunakan senjata. NRA adalah salah satu organisasi pelobai terkuat di AS yang paling aktif menentang kebijakan berbau pembatasan senjata api.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Penjualan senjata dan amunisi di Amerika Serikat meningkat dalam dua pekan terakhir. Peningkatan ini terjadi karena warga setempat ingin melengkapi persenjataan sebelum pembatasan senjata diberlakukan.

Pembatasan pada penjualan senjata memicu ketakutan warga. Mereka menilai tidak akan lagi memiliki kemudahan akses membeli senjata. Dalam pekan ini, parlemen telah mengajukan aturan pembatasan penjualan senjata.

"Saya mendesak pengecer utama senjata di AS, Walmart dan Otoritas Olahraga untuk menunda penjualan senjata modern sampai kongres memberikan suara pada aturan pembatasan kekerasan senjata, " ungkap Senator AS, Chuck Schumer, seperti dikutip PressTV, Rabu (16/1).

Dalam pertemuan lanjutan dengan berbagai pemangku kepentingan kebijakan senjata, termasuk Asosiasi Senjata Nasional (NRA), Wakil Presiden Joe Biden menawarkan paket komprehensif pencegahan kekerasan senjata. Pejabat NRA meninggalkan pertemuan itu dan menantang negosiasi dengan wakil presiden untuk kebijakan senjata itu. Biden akan menawarkan proposal tersebut Selasa waktu setempat.