REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Partai nasionalis Yahudi, Otzma Leyisrael, membawa 'masjid' ke kawasan elit Tel Aviv.
Partai Otzma lalu memerintahkan enam aktivis melantukan azan dengan menggunakan pengeras suara. Ketika warga yang mengeluh berdatangan, aktivis itu menjelaskan kepada mereka jika puluhan ribu warga Israel di lingkungan Pisgat Ze'ev, Utara Yerusalem, selalu terganggu setiap hari.
Sebab, masjid-masjid di wilayah tersebut mengumandangkan azan sebelum fajar menyingsing. Partai Otzma mengklaim masjid-masjid menggunakan sistem yang sama untuk memastikan doa tersebut didengar.
Warga Akko, Lod, Ramle dan lainnya mendengar suara azan demikian kerasnya. Beberapa warga, selanjutnya menelpon polisi dan mengadukan masalah itu. Namun, aparat kepolisian tidak bisa melakukan apapun karena tidak ada hukum yang menyangkut masalah itu.
Ketua Partao Otzma Leyisraeil, Michael Ben-Ari dalam akun facebooknya menuturkan warga keberatan dengan keberadaan masjid di wilayah tersebut.
"Nampaknya kita harus membangunkan mereka lebih pagi lagi agar tidak terganggu suara azan," kata dia seperti dikutip israelnationalnews.com, Jumat (18/1).
Masalah suara azan merupakan bagian dari kampanye partai tersebut. Dalam iklan yang dipublikasikan baru-baru ini, mereka mengatakan, "Apakah Anda muak bangun mendengar bahasa Arab."
Lalu di bawahnya, terdapat tulisan yang menyatakan, "Tenang."
Di dalam iklan itu juga ada grafis yang membandingkan suara masjid jauh lebih menganggu dengan saura bayi atau pesta tetangga.