Selasa 22 Jan 2013 14:25 WIB

KPSI: Apa Hak PSSI Hukum Pemain Kami?

Rep: Satria Kartika Yudha/ Red: Fernan Rahadi
Sekretaris Jenderal KPSI, Togar Manahan Nero
Foto: Republika/Yasin Habibi
Sekretaris Jenderal KPSI, Togar Manahan Nero

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia (KPSI) mengaku geram dengan sikap Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) terkait penjatuhan sanksi kepada pemain Indonesia Super League (ISL) yang tidak memenuhi panggilan timnas.

KPSI menegaskan pemain ISL pun tidak akan pernah menggubris hukuman tersebut.

Pada Senin (21/1), Komisi Disiplin PSSI menjatuhkan hukuman kepada 22 pemain, 21 diantaranya adalah pemain ISL. Ada dua bentuk hukuman yang dijatuhkan, yakni pelarangan beraktifitas di dalam sepak bola Indonesia selama enam bulan dan dikenakan denda sebesar Rp 100 juta.

Sekretaris Jenderal KPSI, Togar Manahan Nero mengatakan, PSSI yang dipimpin Djohar Arifin Husin tak lagi memiliki legitimasi mengatur persepakbolaan Indonesia. Karena, tambah Togar, lebih dari 2/3 anggota PSSI atau yang berjumlah 452 anggota telah menyatakan mosi tidak percaya pada kepemimpinan PSSI saat ini.

"Mereka (PSSI) sudah tidak diakui lagi oleh klub-klub ISL. Jadi mereka sama sekali tidak punya hak mengeluarkan sanksi itu," kata Togar, Selasa (22/1).

Mosi tidak percaya yang diklaim dikeluarkan oleh 452 anggota PSSI itu akhirnya memilih La Nyalla Mattalitti sebagai Ketua KPSI pada 18 Maret 2012 melalui Kongres Luar Biasa (KLB) Ancol. Oleh karena itu, Togar dengan tegas menyatakan pemain-pemain ISL tidak akan menjalani hukuman.

Bukan hanya tak akan membayar denda sebesar Rp 100 juta, larangan bertanding selama enam bulan pun tidak akan dijalani. "Para pemain ISL tetap akan bertanding. Karena, PSSI memang tidak punya hak mengeluarkan hukuman tersebut kepada pemain-pemain kami," ucap Togar.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement