REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pengamat sepak bola, Ferril Raymond Hattu menyayangkan batalnya laga uji coba tim nasional Indonesia melawan Yordania yang sebelumnya dijadwalkan pada Kamis (31/1) di Amman.
Menurutnya, laga uji coba itu penting untuk persiapan timnas sebelum berlaga di Pra-Piala Asia 2015 melawan Irak pada Rabu (6/1).
Mantan kapten timnas Sea Games 1991 itu mengatakan, manajemen timnas harusnya melakukan perencanaan lebih matang sebelum menjadwalkan uji coba. Dia menilai, batalnya laga melawan Yordania dengan alasan belum mendapatkan tiket, sebagai bentuk tidak maksimalnya kinerja manajemen tim.
"Apapun alasannya, jika semua direncanakan dengan matang dan jauh-jauh hari, kondisi seperti ini tidak akan terjadi," kata Ferril kepada Republika, Senin (28/1).
Seharusnya, ucap Ferril, manajemen dapat memenuhi keinginan tim pelatih untuk melakukan uji coba dengan suatu tim. Karena, setiap pelatih menentukan lawan yang akan dijadikan uji coba telah disesuaikan dengan kebutuhan tim saat ini.
"Kalau ingin mencapai hasil maksimal, manajemen harus bisa mengakomodasi kebutuhan timnas. Termasuk lawan yang akan dijadikan uji coba," tuturnya.
Meski begitu, Ferril berharap agar para pemain timnas tetap semangat menjalani pemusatan latihan dan tidak terganggu konsentrasinya dengan berbagai permasalahan yang menimpa. Para pemain, ungkap Ferril, harus bisa menjalankan skema permainan yang telah diinstruksikan pelatih secara maksimal.
Terkait laga melawan Irak, Ferril menganalisis target timnas hanyalah mencuri satu poin pada laga tandang nanti. Itu terlihat setelah pada dua laga uji coba timnas melawan Pro Duta dan semen Padang, skuat Garuda lebih memilih memantapkan barisan pertahanan.
"Kalau memang targetnya bermain bertahan (melawan Irak), lakukanlah dengan baik. Setidaknya Indonesia harus bisa menahan imbang dan mencuri satu poin," ujarnya.