REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Liga Prima Indonesia (LPIS) berjanji memenuhi komitmennya terhadap klub yang masih menunggak gaji pemain.
Komitmen itu dilakukan dengan mencoret klub bermasalah jika belum menyelesaikan tunggakan gaji sebelum kompetisi Indonesian Premier League (IPL) dimulai pada 10 Februari nanti
Ketua Komite Kompetisi PSSI, Sihar Sitorus mengatakan, pencoretan dari kompetisi diberlakukan kepada semua klub IPL yang belum melunaskan gaji pemain.
Berdasarkan data terakhir dari Asosiasi Pesepak bola Indonesia (APPI) per akhir Januari, bukan hanya Bontang FC sebagai klub IPL yang bermasalah. Klub lainnya juga masih menunggak, yakni Persebaya Surabaya, Persema Malang, dan Perseman Manokwari.
"Kita sih komitmen. Klub tidak akan diikutsertakan dalam kompetisi jika masih ada tunggakan," ucapnya.
Mantan pemain Bontang FC, Valentino Telaubun merasa sangat gusar dengan belum dibayarkan gajinya. Terlebih, pihak manajemen Bontang FC belum memberikan kepastian mengenai pembayaran hingga kini.
Valentino mengungkapkan, gajinya yang masih ditunggak mencapai tujuh bulan. "Manajemen gak jelas, susah sekali dihubungi. Saya minta hak saya segera dilunasi," keluhnya.
Hingga kini, belum ada konfirmasi dari manajemen Bontang FC. Presiden Bontang FC Udin Mulyono berkali-kali tidak mengangkat teleponnya ketika coba dihubungi.