REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih tim nasional Indonesia Nil Maizar tak mau ambil pusing mengenai adanya penunjukan pelatih baru asal Argentina Luis Manuel Blanco oleh Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin. Nil mengaku pasrah dengan apa pun keputusan yang akan diambil PSSI.
Mantan pelatih Semen Padang itu sudah mendengar gencarnya kabar yang menyebutkan posisinya akan dilengserkan usai kedatangan Blanco. "Sudah tahu soal kabar tersebut. Silakan saja jika ingin menghadirkan pelatih baru," kata Nil ketika dihubungi wartawan di Jakarta, Jumat (8/2).
Meski begitu, tambah Nil, kinerja Blanco juga tidak akan mulus dalam menangani tim nasional di tengah kisruh dualisme kompetisi dan federasi saat ini. "Dia (Blanco) akan mengalami hal sama seperti saya dengan kondisi seperti ini," ucap Nil.
Jalan terjal memang harus dilalui Nil Maizar dalam mempersiapkan tim nasional, baik itu di ajang Piala AFF 2012 maupun Pra-Piala Asia 2015 yang sedang berlangsung. Maklum, dualisme kompetisi membuat skuat bentukan Nil tak diisi para pemain terbaik Indonesia.
Klub Liga Super Indonesia di bawah naungan Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI) urung melepas pemainnya ke timnas selama masih dikelola PSSI. Cibiran dan makian mengiringi perjuangan pelatih berusia 43 tahun itu selama membesut timnas.
Dengan komposisi pemain apa adanya, Nil gagal memberikan prestasi bagi Indonesia di ajang Piala AFF 2012. Andik Vermansah dan kawan-kawan sudah tersingkir di fase grup.
Kemampuan Nil menjadi pelatih timnas semakin diragukan banyak pihak usai skuat Garuda mengalami kekalahan 0-1 melawan Irak pada laga perdana Pra-Piala Asia 2015, Rabu (6/2), yang juga dirasakan pelatih asal Padang itu.
"Saya tahu banyak yang mencibir saya dan para pemain. Tapi, saya selalu berpikir positif," kata Nil Maizar.