REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Munculnya Badan Tim Nasional (BTN) mampu menjadi jalan tengah penyelesaian kisruh pemanggilan pemain Indonesia Super League (ISL) ke timnas Indonesia. KPSI pun siap melepas pemain ISL untuk memperkuat skuat Garuda.
Ketua PSSI, Djohar Arifin Husin, telah mengeluarkan Surat Keputusan (SK) penunjukkan Bupati Kutai Timur, Isran Noor, sebagai Ketua BTN. Sedangkan KPSI mengutus Komisaris Utama PT. Liga Indonesia, Harbiansyah Hanafiah, yang diproyeksikan menempati posisi Wakil Ketua BTN.
Sekretaris Jenderal KPSI, Togar Manahan Nero, menegaskan melepas pemain ISL ke timnas dengan adanya perwakilan KPSI di struktur kepengurusan BTN.
"Semua pemain (ISL) yang dipanggil BTN dipastikan akan mendapatkan izin dari kami ataupun klub," kata Togar kepada wartawan, Rabu (20/2).
Sebelumnya, KPSI urung melepas pemain lantaran pengelolaan timnas hanya berada di bawah PSSI. Pengurusan tidak di bawah badan yang mereka anggap netral.
Salah satu alasan KPSI menolak PSSI karena Djohar Arifin tidak lagi memiliki legitimasi setelah digelarnya Kongres Luar Biasa (KLB) Ancol pada 18 Maret 2012. KLB memilih La Nyalla Mattalitti sebagai ketua umum PSSI.
Namun kini, tegas Togar, tak ada lagi alasan bagi KPSI untuk melarang pemain ISL memperkuat timnas setelah adanya BTN. "Ini demi nama baik Merah Putih. Pemain-pemain yang dibutuhkan timnas akan kami izinkan bergabung," ucapnya.