REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Dalam laporan tahunannya, PBB menyebutkan jumlah serangan pesawat tak berawak AS di Afghanistan telah meningkat 72 persen di tahun 2012.
AS mengakui, akibat meningkatnya serangan tersebut banyak warga sipil tak bersalah yang tewas. Kendati demikian, AS mengklaim korban yang tewas akibat serangannya jauh lebih sedikit dibanding korban tewas yang disebabkan kelompok Mujahidin Afganistan.
Dalam laporan tersebut terjacatat pasukan keamanan AS telah menyebabkan kematian warga Afganistan sebanyak 316 jiwa serta melukai 271 lainnya.
Sedangkan Kelompok Mujahidin Afganistan yang menamakan dirinya Mujahidin Imarah Islam Afghanistan telah menyebabkan kematian warga sipil sebanyak 2.179 jiwa dan melukai 3.952 lainnya.
Laporan tersebut segera dibantah kelompok Mujahidin Imarah Islam Afghanistan yang merasa disudutkan dan difitnah bahwa merekalah yang banyak menyebabkan kematian.
Juru bicara Imarah Islam Afghanistan, Zabihullah Mujahid dalam surat terbukanya kepada PBB mengatakan, laporan tersebut sama sekali tidak berdasar. Mereka membantah keras laporan PBB tersebut.
“Dalam laporan-laporan kalian, kalian selalu menuding Taliban bertanggung jawab atas sejumlah besar korban sipil, tetapi kalian tidak memberikan rincian di dalam laporan kalian tentang jumlah dan tempat-tempat yang rusak,” bunyi surat tersebut seperti dikutip media lokal Afganistan, Pajwhok Afghan News (22/2).
Sebaliknya, Zabihullah mengatakan serangan-serangan udara NATO dan operasi-operasi darat yang dilakukan tentara AS jauh lebih banyak menyebabkan warga sipil tewas dan terluka. Faktanya, seperti serangan udara mematikan di provinsi Kunar dan Maidan Wardak belum lama ini.