REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komite Eksekutif (EXCO) PSSI La Nyalla Mattalitti menegaskan pembubaran Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI) akan dilakukan setelah pelaksanaan Kongres PSSI 17 Maret.
"Setelah ada kongres dengan menggunakan voters Solo mau tidak mau KPSI harus bubar," kata La Nyalla Mattalitti dengan tegas di Kantor PSSI Senayan, Jakarta, Jumat (22/2).
Berdasarkan Nota Kesepahaman (MoU) di Kuala Lumpur Malaysia, 7 Juni 2012 serta kesepakatan dengan Menpora dan KOI per 18 Februari, PSSI dan KPSI harus menjalankan empat butir kesepakatan demi menyelesaikan polemik persepakbolaan nasional.
Empat butir kesepakatan itu adalah unifikasi atau penggabungan liga (IPL dan ISL), revisi statuta, pengangkatan kembali empat anggota EXCO serta menggelar kongres dengan menggunakan voters atau pemiliki suara KLB Solo, 9 Juli 2011.
"Kami memang telah sepakat untuk melaksanakan semua butir kesepakatan," kata pria yang juga Ketua Umum PSSI versi KLB Ancol itu.
La Nyalla beserta ketiga rekannya, Roberto Rouw, Tony Aprilani, Roberto Rouw, dan Erwin Dwi Budiawan sepakat untuk kembali kedalam struktur kepengurusan PSSI sebagai anggota Komite Eksekutif PSSI.
Sebelumnya keempat petinggi KPSI itu dipecat karena dinilai melanggar etika organisasi. Namun status keempatnya telah dipulihkan setelah adanya penandatangan Nota Kesepahaman (Mou) antara PSSI dan KPSI di Kuala Lumpur, Malaysia, 7 Juni 2012.