REPUBLIKA.CO.ID, ASHKELON -- Sebuah roket yang diduga kuat milik Hamas yang ditembakkan dari Jalur Gaza menghatam wilayah Ashkelon, selatan Israel, Selasa (26/2). Serangan tersebut merupakan serangan pertama bagi Israel sejak November 2012 lalu.
Juru Bicara Kepolisian Israel, Micky Rosenfeld mengkonfirmasi adanya penyerangan roket Palestina tersebut. Namun, keterangan Rosenfeld mengatakan tidak ada korban jiwa atau warga yang terluka dalam serangan tersebut.
"Sebuah ledakan terdengar di wilayah Ashkelon, ahli bom menyisir daerah dan menemukan satu roket yang merusak jalan tapi tidak menyebabkan cedera," kata Rosenfeld seperti dikutip laman Alarabiya.
Di lain pihak, Hamas belum mengklaim bahwa roket tersebut adalah miliknya. Muncul dugaan serangan tersebut sebagai aksi balas dendam terhadap Israel yang menyerang warga Palestina dalam unjuk rasa yang terus digelar setiap hari dalam sepekan terakhir.
Roket tersebut berselang sehari setelah bentrokan pengunjuk rasa Palestina dengan aparat keamanan Israel di penjara Magiddo, Sabtu (23/2) lalu.
Saat itu, pengunjuk rasa memprotes seorang tahanan Palestina, Arafat Jaradat yang tewas di penjara Israel akibat penyiksaan. Pemerintah Israel mengatakan Jaradat meninggal dunia karena serangan jantung.
Fakta yang ada usai diperoleh hasil otopsi justru menunjukkan meninggal karena Arafat disiksa. Dua tulang iganya patah serta tengkoraknya rusak.
Arafat Jaradat dimakamkan di pemakaman di daerah Hebron. Pemakamannya dihadiri ribuan warga Palestina, Senin (25/2) kemarin.