REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Sihar Sitorus, mengaku tak habis pikir dengan sikap Ketua KPSI La Nyalla Mahmud Mattalitti beserta tiga rekannya yang seenaknya ingin kembali ke PSSI sebagai anggota Exco.
Sihar mengatakan, meski telah dipulihkan statusnya, La Nyalla baru bisa resmi menjabat setelah digelarnya Kongres 17 Maret 2013 nanti karena agenda pengembalian empat Exco menjadi salah satu dari tiga poin yang harus dibahas. Dua poin lainnya adalah penyatuan liga dan revisi statuta.
"Semuanya jelas sesuai perintah FIFA. Mereka baru bisa kembali setelah kongres, itu pun kalau para peserta kongres setuju untuk mengesahkannya," kata Sihar, Rabu (27/2).
Karena itu, dia sangat menyayangkan sikap Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin yang menggelar rapat Exco bersama La Nyalla dan tiga kroninya, yakni Roberto Rouw, Erwin Dwi Budiawan, serta Tony Aprilani di kantor PSSI, Senayan, Jakarta, Rabu (27/2). Apalagi, rapat tersebut memutuskan memecat pelatih timnas Nil Maizar dan Sekjen PSSI Halim Mahfudz.
Sihar memastikan keputusan tersebut tidak sah. Pasalnya, La Nyalla cs tidak memiliki kapasitas untuk mengambil keputusan karena belum mendapat pengesahan kongres sebagai anggota Exco.
Sihar menjelaskan, selain harus disahkan melalui kongres, ada hal lain yang seharusnya dilakukan La Nyalla jika ingin kembali ke PSSI. La Nyalla harus lebih dulu membubarkan KPSI.
"Sekarang saja dia masih menjadi ketua KPSI. Lagi pula, PSSI bukan Seven Eleven (minimarket) yang bisa seenaknya saja untuk orang keluar masuk," katanya.